Terkait DBD. Anggaran Fogging di Sidimpuan! Rp. 1,9 Miliar Untuk Penyakit Menular dan Tidak Menular
digtara.com – Terkait kasus dua bersaudara di Kota Padangsidimpuan yang terinfeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) salah satunya meninggal dunia dirumah sakit pada Rabu (26/07/2023).
Baca Juga:
Kejadian tersebut haruslah disikapi dengan cepat untuk melakukan pencegahan termasuk dengan melaksanakan fogging.
Sebagaimana Kementerian Kesehatan menyarankan salah satu strategi pencegahan yakni melakukan fogging saat terjadi kasus di suatu wilayah, sehingga daerah di sekitarnya dalam upaya memberantas nyamuk sebagai vektor penyakit DBD.
Terkait hal tersebut, dari penelusuran digtara.com melalui buku Penjabaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah tahun 2023 tidak nampak lagi nomenklatur atau item langsung untuk fogging sebagai mana tahun-tahun sebelumnya.
Namun untuk pelayanan kesehatan penyakit menular dan tidak menular tahun 2023 Rp. 1.970.875.978,- dengan kode rekening 02.1.02.00.0.00.01.0000.
Kadis Kesehatan Kota Padangsidimpuan, Balyan Siregar saat dikonfirmasi terkait mata anggaran dan apakah sudah melakukan fogging menyebutkan belum ada laporan.
“Kasus seperti itu seharusnya rumah sakit menyampaikan laporan adanya diagnosa DBD. Baru nanti Puskesmas dan instansi melakukan survey terkait DBD dilingkungan itu. Seperti itu mekanismenya. Kita liat jentik nyamuk atau lainnya. Baru kita fogging atau kita buat KLB (Kejadian Luar Biasa),” Kata Kadis Kesehatan Padangsidimpuan.
Sebelumnya
Waspada! 2 Bersaudara di Sidimpuan Terinfeksi DBD, 1 Meninggal Dunia
Dua bersaudara terjangkit wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) warga jalan Kapten Tandean (Rambin) Kelurahan Bincar, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Rabu (26/07/2023).
Dari keterangan orang tua korban Martua Hasibuan, kedua anaknya bernama Zaki berusia enam tahun dan Abangnya berusia delapan tahun mengalami panas tinggi dan dilarikan ke rumah sakit.
“Tiba-tiba Zaki (6) panas tinggi dan muntah darah, dan Buang air besar berdarah bersamaan dengan abngnya (8), dan langsung di bawa ke rumah sakit, hanya di rawat beberapa jam Zaki meninggal,” kata Martua Nasution
Sementara itu, abangnya saat ini masih mendapatkan perawatan di rumah Sakit TNI Padangsidimpuan, info yang diterima dari dokter di rumah sakit diindikasi terinfeksi DBD.
Menanggapi hal tersebut, Kadis Kesehatan Kota Padangsidimpuan Balyan Siregar saat dikonfirmasi tentang wabah yang menyerang ditempat tersebut mengatakan ada mekanisme untuk proses fogging.
“Membuat laporan ke puskesmas setempat, membawa hasil pemeriksaan lab, jika positif agar bisa ditindaklanjuti daerah tersebut di Foging,” kata Kadis melalui pesan singkat.
Untuk diketahui, Demam berdarah dengue (DBD) dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa dapat terserang DBD.
Demam berdarah menjadi penyakit yang sangat berbahaya karena jika tidak ditangani dengan cepat, mulai dari identifikasi hingga ke perawatan, akan terjadi renjatan yang dapat mengakibatkan penderita meninggal dunia.
Dan dari data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, wilayah Asia Tenggara mengalami peningkatan kasus DBD sebesar 46 persen sejak 2015 hingga 2019.
Keterangan Fhoto: Ilustrasi