Jumat, 20 September 2024

Rujak Simpang Jodoh Tembung, Nasibnya Kini setelah Eksis Tiga Generasi  

- Sabtu, 27 Februari 2021 09:00 WIB
Rujak Simpang Jodoh Tembung, Nasibnya Kini setelah Eksis Tiga Generasi  

digtara.com – Siapa yang tidak kenal dengan Rujak Simpang Jodoh. Deretan penjual rujak yang berada di simpang pasar 7 Tembung ini memiliki sejarah tersendiri dan eksis selama hampir tiga generasi.

Baca Juga:

Para penjual rujak disana ternyata sudah ada sejak tahun 1950-an dan dilakoni secara turun-temurun.

“Udah dari tahun 50-an lah kami berjualan disini. Mulai dari nenek sampai ibu saya, dan sekarang saya yang meneruskan jualan. Udah 3 generasi,” ujarnya salah seorang penjual rujak Nirmala, Sabtu (27/2/2021).

Lokasi tersebut dinamakan ‘simpang jodoh’ karena dahulu kawasan persimpangan areal perkebunan tembakau tersebut sering jadi lokasi pertemuan lelaki dan perempuan dan kemudian berjodoh.

“Dulu di lokasi ini perkebunan Tembakau. Jadi para karyawannya asal jumpa disini (sambil makan rujak,red). Janjiannya disini, di tempat nenek kami jualan,” katanya.

Banyak perubahan yang terjadi di tempat jualan rujak tersebut, termasuk grobak yang digunakan untuk berjualan.

Dahulu, para penjual menjajakan barang dagangannya menggunakan kereta sorong. Setelah berganti generasi, berubahlah para pedagang menggunakan meja dengan disinari lampu teplok.

Hingga kini, di zaman modern para pedagang mendapat bantuan dari pemerintah berupa gerobak yang seragam, di tambah dengan lampu penyinaran yang sudah di aliri listrik.

Pertahankan Tradisi

Terkait bahan baku maupun resep bumbu, Nirmala mengaku tidak mengalami perubahan dari masa dahulu. Hal itu dilakukan untuk tetap mempertahankan cita rasa dari sang nenek.

“Kalau bahan baku gak ada sama sekali yang berubah. Karena kan ini memang udah warisan sang nenek,” bebernya.

Kini para pedagang mengaku hasil dari penjualannya perhari bisa mencapai 200 ribu rupiah. Sedangkan di hari weekend, mereka mampu meraih penghasilan mencapai 500 ribu rupiah.

Rujak Simpang Jodoh
Nirmala melanjutkan usaha keluarganya menjual rujak sejak 1950-an. (alvi/digtara)

Dimasa pandemi covid-19 ini, para pedagang awalnya mengeluh kekurangan penghasilan, hal itu terbukti di awal pandemi mereka hanya sedikit menggunakan bahan baku.

“Dulu waktu corona masih parah parahnya jauh lah pendapatan kami berkurang. Biasanya kalau hari libur gini kami menggunakan 20 kilogram gula, itu cuma makai 10 kilogram gula. Sekarang ini aja udah mulai lumayan,” ungkapnya.

Keluhkan Tukang Parkir

Kini para pedagang mengeluhkan adanya oknum yang mencari keuntungan melalui jasa parkir. Menurutnya, adanya tukang parkir di daerah tersebut membuat mereka rugi. Banyak pembeli yang risih, karena sebelumnya tidak ada jasa parkir di lokasi tersebut.

“Kami mengeluh tukang parkir ini ajalah dek. Bukannya makin bertambah, malah makin berkurang jualan kami. Kadang pun mereka (tukang parkir) sering ribut. Jadi para pembeli kan jadi takut. Katanya itu resmi dari Camat, kami gak tahu itu betulan resmi atau enggak,” lanjutnya.

Selain itu para pedagang juga terancam digusur oleh pemerintah setempat dengan alasan penataan. Nirmala dengan tegas menolak pemindahan yang rencananya akan di berikan tempat khusus, karena rujak ini lah yang menjadi ikon dari Simpang Jodoh Tembung.

“Kemarin itu katanya mau di pindahin. Mau dikasih tempat, tapi saya menolak. Kalau kami di pindahin, mana ada lagi namanya rujak simpang jodoh yakan,” tandasnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru