Jumat, 20 September 2024

Kondisi 9 Bayi Orangutan dari Malaysia Sudah Membaik, Butuh Proses Rehabilitasi

- Kamis, 04 Maret 2021 08:00 WIB
Kondisi 9 Bayi Orangutan dari Malaysia Sudah Membaik, Butuh Proses Rehabilitasi

digtara.com – Kondisi kesehatan 9 bayi orangutan dipulangkan dari Malaysia setelah sempat diperjualbelikan semakin membaik. Karena kondisinya masih bayi, butuh waktu lama untuk rehabilitasi sebelum dilepasliarkan

Baca Juga:

Sembilan orangutan tersebut diberi nama Unas, Shielda, Yaya, Ying, Mama Zila, Feng, Papa Zola, Payet, dan Sai, kini sudah memasuki masa karantina selama 3 bulan.

“Saat ini 9 orangutan ini sudah memasuki tahap karantina 3 bulan. Nah dimasa karantina ini, kami juga mempelajari bagaimana sikap setiap individu-individunya,” ungkap Dokter Hewan Citrakasih Nente, Kamis (4/3/2021) di Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan di Sibolangit.

Butuh proses yang lama, sebelum melepasliarkan orangutan tersebut. Setelah 3 bulan pertama berlalu, 9 orangutan itu akan memasuki tahap rehabilitasi, dimana satwa liar tersebut akan digabungkan dengan orangutan lainnya sebelum akhirnya di lepas liarkan.

“Dimasa rehabilitasi, mereka akan gabung dengan orangutan lainnya. Sudah tidak bisa kita tangani perindividu. Jadi di masa itu nanti, kita akan mengecek kebutuhannya dimana,” katanya.

Butuh 9 Tahun

Menurutnya, pemulihan orangutan di masa rehabilitasi ini akan memakan waktu lama. Ia menilai hewan mamalia ini di ambil oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sejak dini. Sedangkan, masa orangutan dari lahir hingga hidup mandiri membutuhkan waktu hingga 9 tahun dari sang induk.

“Ketika orangutan diambil sejak usia muda, maka ia kehilangan kesempatan untuk belajar dari induk. Sementara kita tahu, orangutan dengan induknya di alam membutuhkan waktu 8 hingga 9 tahun untuk belajar. Nah ini tantangan terbesar kami. Kunci merawat orangutan itu kesabaran,” bebernya.

Pembelajaran yang dilakukan dalam masa rehabilitasi ini nantinya, Nente mengatakan pihaknya melakukan sistem sosialisasi. Sosialisasi yang dimaksud adalah saling belajar dari teman sebayanya.

“Pelatihan yang kami lakukan dengan sistem sosialisasi. Sosialisasi inilah yang dilakukan agar Orang Utan ini dapat belajar dengan teman sebayanya karena induk mereka kan tidak ada,” bebernya.

Selain itu, ia juga mengatakan pihaknya melakukan sistem yang dinamakan ‘Forest Schooling’, dimana mengajarkan hewan yang masih usia sangat muda itu agar mencari makan dengan mandiri ketika dilepasliar kan nantinya.

“Kita coba modifikasi kandangnya, sehingga mengajari mereka memanjat pohon. Selain itu, makanan juga tidak kita letakkan di satu tempat aja. Kadang di atas, kadang di bawah. Itu supaya insting mereka dalam mencari makanan timbul,” tambahnya.

Kini 3 dari 9 Orang Utan tersebut berpotensi besar untuk di lepas liarkan. Sedangkan yang lainnya seperti Zola, Sai dan yang lainnya masih membutuhkan waktu lebih lama mengingat usia mereka masih terlalu muda.

Dirawat Sejak Desember

Sembilan orangutan tersebut dirawat sejak Desember tahun lalu. Orangutan yang diamankan setelah sempat diperjual belikan di negeri jiran itu, dipulangkan dari dari Malaysia dengan menggunakan Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-821, Jumat (18/12/2020).

9 Orangutan tersebut terdiri dari 4 orangutan jantan, dan 5 betina. Saat ini hewan mamalia tersebut termasuk dalam kategori bayi dengan usia di perkirakan 2 sampai 5 tahun.

Orangutan itu menjalani proses karantina dan rehabilitasi di Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan di Sibolangit yang dikelola bersama oleh Balai Besar KSDA Sumatera Utara bersama dengan Yayasan Ekosistem Lestari.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru