Laut Langkat Tercemar Limbah Sisa Pupuk Sawit, Nelayan dan Warga Sulit Mendapatkan Ikan
digtara.com – Banyaknya limbah sisa pupuk tanaman sawit yang di buang ke perairan (Laut) Kabupaten Langkat membuat air semakin tercemar dan kotor. Akibatnya, pendapatan nelayan dan warga sekitar berkurang disebabkan sulitnya untuk mendapatkan ikan.
Baca Juga:
Bahkan akibat limbah tersebut, pemilik tambak udang yang ada di daerah tersebut terpaksa harus menghentikan aktifitasnya.
Ketua Rumah Bahari Kabupaten Langkat, Azhar Bin Kasim mengatakan, selain limbah, kurangnya kesadaran masyarakat yang melakukan pembuangan sampah ke laut juga menjadi salah satu faktor tercemarnya air.
“Faktor utama tercemarnya laut di Langkat itu memang karena pembuangan limbah pupuk tanaman sawit. Seperti di Kecamatan Brandan dan Pangkalan Susu misalnya, banyak kita temukan sampah sisa karung pupuk tanaman sawit,” jelas kepada digtara.com, Minggu (25/4/21).
Sebelumnya, lanjut Azhar, Rumah Bahari Langkat sudah berulang kali menyampaikan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Langkat tentang banyaknya limbah sisa pupuk tanaman sawit yang di buang ke laut.
“Bebera tahun yang lalu juga sudah menyampaikan atas keluhan masyarakat tersebut bahkan simpel air juga telah dibawa oleh pihak DLH untuk dibawa ke laboratorium, namun hingga sekarang mereka tidak mau memberitahu hasilnya. Seolah-olah kasus ini mau dilupakan begitu saja,” ujar Azhar menyesali sikap DLH Langkat yang tidak perduli dengan keluhan masyarakat.
Oleh karena itu, lanjut Azhar, Rumah Bahari Langkat meminta agar DLH bekerja lebih profesional dan mengutamakan kepentingan nelayan serta masyarakat.
“Kedepan kita akan mengambil simpel air tersebut secara mandiri untuk kita pastikan bahwa kadar air tersebut benar telah terkontaminasi dari limbah-limbah kebun kelapa sawit yang berdiri megah dibseputaran kawasan pesisir. Jika terbukti, kami akan memproses kepengadilan pihak kebun yang tak beradap tersebut,” cetus Azhar kesal.