Sabtu, 21 September 2024

Longsor di PLTA Batang Toru, Pemkab Tapsel: Murni Bencana Alam

Amir Hamzah Harahap - Jumat, 30 April 2021 08:23 WIB
Longsor di PLTA Batang Toru, Pemkab Tapsel: Murni Bencana Alam

digtara.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan (Tapsel) menyatakan peristiwa ini sebagai bencana alam akibat curah hujan yang cukup tinggi. Tidak ada kaitannya dengan aktivitas PLTA Batang Toru.

Baca Juga:

“Perlu ditegaskan bahwasanya kejadian ini murni bencana alam akibat tingginya curah hujan selama 3 hari berturut-turut sehingga kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan aktifitas PT NSHE di PLTA Batang Toru,” jelas Kabag Humas Pemkab Tapsel Isnut Siregar kepada wartawan, Jumat (30/4) siang.

Ia menyebutkan, peristiwa itu terjadi di tanah rakyat atas nama D Siregar dan di lokasi tersebut ada rumah yang ditempati seorang penjaga tanah bermarga Waruwu.

Diakuinya, saat curah hujan tinggi, manajemen PLTA Batang Toru (NSHE dan Sinohydro) memantau lokasi tersebut dengan harapan pemilik rumah tersebut dapat meninggalkan lokasi akibat curah hujan yang cukup tinggi.

“Namun nasib naas 3 orang karyawan justru menjadi korban longsor tersebut dan sampai saat ini masih dalam tahap pencarian,” kata Isnud Siregar.

Kejadian longsor serupa juga pernah terjadi di penghujung tahun 2020 yang menyebabkan satu unit excavator bersama operator tertimpa longsoran dan terhempas ke sungai Batang Toru.

Sebelumnya, Communication & External Affairs Director PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE), Ir Firman Taufick dalam keterangan tertulisnya menjelaskan kronologi peristiwa itu. Awalnya, 3 karyawan K3 PT NSHE atas nama Dolan Sitompul menemani 2 orang karyawan Sinohydro warga negara China bernama Long Quan dan Xie.

Pada Kamis (29/4/2021) pukul 18.10 WIB, mereka mengendarai sebuah mobil proyek double cabin untuk mengecek dan mendokumentasikan terjadinya banjir lumpur setinggi 50 Cm yang terjadi pada pukul 16.30. Tepatnya di jalan R17 K4+100 Bridge 6 yang diakibatkan hujan lebat yang mengguyur lokasi sejak siang hari.

“Pihak Sinohydro mencurigai banjir lumpur di lokasi ini akan menyebabkan longsor sehingga pihak mereka perlu mengecek agar dapat menyiapkan alat berat untuk mengatasinya,” ujar Firman, Jumat (30/4/2021)

Setelah melakukan pengecekan dan mengambil dokumentasi, lanjut Firman, bencana longsor terjadi sekitar pukul 18.20. Longsor itu langsung menimpa dan menggulung para karyawan Sinohydro tersebut.

“Namun Xie yang sempat melihat adanya longsoran berhasil meloncat keluar dari dalam mobil dan lari menyelamatkan diri. Sementara rekannya, Long Quan dan Dolan Sitompul tergulung tanah longsor,” ungkapnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Amir Hamzah Harahap
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Terdakwa Penganiaya Transpuan di Kupang Divonis Berbeda

Terdakwa Penganiaya Transpuan di Kupang Divonis Berbeda

Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa

Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa

Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

Peduli Olah Raga, Jon Sujani Bagikan Bola Ke Tim Futsal di Sidimpuan

Peduli Olah Raga, Jon Sujani Bagikan Bola Ke Tim Futsal di Sidimpuan

Plt Bupati Langkat Ingatkan ASN Hindari Prilaku Menyimpang

Plt Bupati Langkat Ingatkan ASN Hindari Prilaku Menyimpang

Buka MTQ ke-56 Berandan Barat, Syah Afandin: Terus Tanamkan Jiwa Al Quran ke Masyarakat

Buka MTQ ke-56 Berandan Barat, Syah Afandin: Terus Tanamkan Jiwa Al Quran ke Masyarakat

Komentar
Berita Terbaru