Sabtu, 21 September 2024

Pemerintah Mulai Bangun Hunian Tetap Bagi Korban Bencana Banjir di NTT

Arie - Senin, 03 Mei 2021 06:53 WIB
Pemerintah Mulai Bangun Hunian Tetap Bagi Korban Bencana Banjir di NTT

digtara.com – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan berbagai upaya dalam masa pemulihan kerusakan pascabencana banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Korban Bencana Banjir di NTT

Baca Juga:

Salah satunya adalah segera melaksanakan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk merelokasi rumah para korban bencana ke lokasi yang lebih aman.

Kementerian PUPR akan membangun hunian tetap (huntap) bagi para korban dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

RISHA adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya.

Salah satu lokasi yang akan dibangun huntap ini berada di Waisesa 1, Desa Tanjung Batu, Kabupaten Lembata.

Baca: Polda NTT Bantu Vaksin Warga dengan Sistem Vaksin Terapung

Kementerian PUPR telah melakukan pematokan seluas 4,3 hektare dari rencana total luas lahan yang akan dihibahkan sebesar 10 hektare. Pada lokasi ini akan dibangun 154 unit huntap.

Saat ini Kementerian PUPR tengah melakukan peletakan batu pertama di lokasi pembangunan huntap Waisesa 1.

Pembangunan mock up RISHA sejumlah 2 unit juga sedang dilaksanakan dan ditargetkan selesai dalam 2 minggu ke depan. Pembangunan 2 unit mock up RISHA juga akan dilaksanakan pada lokasi relokasi lainnya setelah pematokan lahan dan proses hibah dilakukan.

“Kami juga akan melakukan pengujian geolistrik untuk memastikan ketersediaan sumber air bersih pada lahan yang akan dibangun hunta bagi para korban bencana,” ujar Ketua Satgas Penanganan Bencana Kementerian PUPR di NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB) Widiarto.

Sebelumnya dikatakan Widiarto, Kementerian PUPR telah menghitung perkiraan kebutuhan biaya program pembangunan Rumah RISHA dalam rangka relokasi permukiman dengan keperluan anggaran tahun jamak sekitar Rp338 miliar yakni tahun anggaran 2021 sebesar Rp236 miliar dan tahun anggaran 2022 sebesar Rp102 miliar.

Kebutuhan anggaran tersebut dinyatakan Widiarto direncanakan untuk pembangunan sebanyak 1.000 unit RISHA, terdiri dari di Lembata sebanyak 700 unit dan Adonara sebanyak 300 unit.

Baca: Sekolah Tatap Muka di NTT Digelar Mulai Mei 2021, Kecuali…

Di samping dua kawasan ini, Pemerintah Daerah mengusulkan empat lokasi tambahan untuk relokasi yaitu di Kabupaten Kupang sekitar 14 unit rumah, Kota Kupang sekitar 530 unit rumah, Kabupaten Alor sekitar 599 unit rumah, dan Kabupaten Rote Ndao sebanyak 153 unit rumah. [setkab.go.id]

Pemerintah Mulai Bangun Hunian Tetap Bagi Korban Bencana Banjir di NTT

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Serahkan Lagi Satu Tersangka, Polres Kupang Tuntaskan Kasus Pembakaran Rumah

Serahkan Lagi Satu Tersangka, Polres Kupang Tuntaskan Kasus Pembakaran Rumah

Dikemudikan Kernet, Truk Tabrak Rumah Warga, Satu Kondektur Tewas Terjepit

Dikemudikan Kernet, Truk Tabrak Rumah Warga, Satu Kondektur Tewas Terjepit

Bedah Rumah Warga, Anggota TNI AD di Kupang-NTT Temukan Granat Aktif

Bedah Rumah Warga, Anggota TNI AD di Kupang-NTT Temukan Granat Aktif

Tingkatkan Kemampuan Membaca Siswa, Mahasiswa PPG Prajabatan UMSU Kenalkan KOLEPUJA

Tingkatkan Kemampuan Membaca Siswa, Mahasiswa PPG Prajabatan UMSU Kenalkan KOLEPUJA

Rumah Tinggal Warga Ledeana-Sabu Raijua Terbakar

Rumah Tinggal Warga Ledeana-Sabu Raijua Terbakar

Rumah dan Kios Warga di Manggarai Barat Terbakar, Polisi Imbau Warga Waspada

Rumah dan Kios Warga di Manggarai Barat Terbakar, Polisi Imbau Warga Waspada

Komentar
Berita Terbaru