Praka AS, Eksekutor Penembak Mati Wartawan di Simalungun Diperiksa di Pomdam I/BB

digtara.com - Praka AS oknum TNI yang diduga eksekutor penembak wartawan dan pemimpin redaksi (pemred) di Simalungun, Sumatera Utara sudah ditangkap pada Jumat (25/6/2021). Saat ini, ia menjalani pemeriksaan di Pomda I/BB.

Baca Juga:

• Terdakwa Penganiaya Transpuan di Kupang Divonis Berbeda
• Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa
• Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

“Kemarin sudah diamankan dan saat ini berada di Pomdam I/BB untuk proses penyidikan dan penyelidikan,” kata Kapendam I/Bukit Barisan Letkol Inf Donald Erickson Silitonga kepada media, Sabtu (26/6/2021).

Ia menjelaskan, Kodam I/BB bekerja sama dengan Polda Sumut dalam mengungap kasus tersebut.

AS ditangkap Tim Intel Korem 022/PT pada Jumat (25/5/2021) dini hari, di Jalan Kumpulan Pane Kelurahan Jatih, Kecamatan Bajenis, Kota Tebingtinggi.

Baca: Praka AS, Eksekutor Penembak Mati Wartawan di Simalungun Ditangkap

Selanjutnya tersangka dibawa menuju ke Makorem 022/PT dan kemudian dibawa ke Pomdam I/BB untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Namun pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail mengenai sejauh mana keterlibatan Praka A dalam penembakan yang menewaskan Marsal. Donald menyampaikan, pihaknya sedang menunggu hasil penyelidikan.

“Jika terbukti, sesuai dengan keterangan saksi dan barang bukti, akan kita tindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” ucapnya.

Sebelumnya, Pangdam I/BB menunjukkan keseriusannya dalam menuntaskan kasus penembakan tersebut dengan hadir langsung pada Konferensi Pers di Mapolres Simalungun, Kamis lalu.

Pada saat itu, Polisi telah mengungkap dan memaparkan dua orang tersangka yang menewaskan Marsal. Kedua tersangka itu adalah S selaku pemilik dan pegawai di Ferrari Bar dan Resto Pematangsiantar dan YFD sekali humas.

“Peran masing-masing tersangka, orang yang melakukan dan menyuruh melakukan,” ucap Kapolda Sumut Irjen Panca Putra.

Pemilik Ferrari Bar dan Resto adalah S, yang diduga merupakan otak pembunuhan. Dia meminta pegawainya berinisial YFD bersama AS menembak Marsal dengan alasan sakit hati.

“Motif adalah timbulnya rasa sakit hati Saudara S, pemilik Ferrari Bar dan Resto, kepada korban yang selalu memberitakan maraknya peredaran narkotika di tempat hiburan malam miliknya,” ucap Panca.

Selain memberitakan, Panca mengatakan, Marsal kerap meminta uang kepada tersangka S. Marsal, yang merupakan pemred media bernama lassernewstoday.com.

Panca mengatakan S memberikan mentransfer uang Rp15 juta kepada AS untuk membeli senjata. Lalu juga membayar kedua eksekutor senilai Rp18 juta. Masing-masing Rp 10 juta untuk A dan Rp8 juta untuk YFD.

“Pagi hari setelah penembakan saudara S mentransfer uang 10 juta kepada Saudara A, ke Saudara Y Rp 5 juta dan Rp 3 juta yang diambil di kasir. Total 8 juta ke Saudara Y,” jelas Panca.

Dalam melakukan penembakan, tersangka Y dan A berboncengan mengikuti mobil Marsal.

“Tersangka mengejar mobil korban dan mendahului, karena jalan rusak mobil korban pelan, Y yang mengemudikan sepeda motor, A yang melakukan penembakan,” ucapnya.