Sabtu, 21 September 2024

Portugal, Juara Bertahan yang Tak Lagi Dinaungi Keberuntungan

- Senin, 28 Juni 2021 03:00 WIB
Portugal, Juara Bertahan yang Tak Lagi Dinaungi Keberuntungan

digtara.com - Langkah Portugal dihentikan Belgia di 16 besar Euro 2020. Keberuntungan tak lagi menaungi sang juara bertahan.

Baca Juga:

Bila mundur ke belakang di fase penyisihan grup, jejak Selecao das Quinas tak sesuai harapan. Ketika melinas Hungaria 3-0 pada laga pembuka, Portugal jelas punya misi jadi juara Grup F.

Tapi siapa sangka, di laga kedua Portugal terlalu percaya diri hingga dilibas Jerman 4-2. Ketika main hati-hati saat duel lawan Prancis, skuad Fernando Santos merasa cukup dengan hasil imbang 2-2.

Portugal lolos sebagai salah satu peringkat ketiga terbaik. Dan itu tak menyenangkan bagi juara bertahan, karena mereka harus melawan tim peringkat satu dunia, Belgia. Sementara Prancis yang ada di puncak klasemen Grup F, tampaknya lebih nyaman karena ketemu Swiss.

Baca: Perempatfinal Euro 2020: Ceko Hadapi Denmark, Setan Merah di Jalur Neraka Melawan Italia

Belgia jelas bukan lawan yang diinginkan Portugal. De Rode Duivels atau Setan Merah Belgia memang masih labil dan sejak dijuluki generasi emas, belum ada satu trofi pun diraih.

Namun tim ini sudah sangat berpengalaman melawan tim Portugal yang juga tak berkembang begitu pesat sejak juara Euro 2016.

Portugal sedang membangun generasi baru yang masih melibatkan Cristiano Ronaldo. Sementara Belgia mengandalkan skuat generasi emas yang sudah terlibat dalam proyek impian begitu lama.

Main Hati-hati

Belgia memang lebih diunggulkan kala bertemu juara bertahan. Tapi kecerobohan serupa tak mereka lakukan lagi. Eden Hazard dan kawan-kawan tak begitu bernafsu menyerang dan membiarkan lawannya menguasai permainan.

Baca: 4 Tim Sudah Lolos ke Perempatfinal, 2 Kuda Hitam

Bahkan Pelatih Roberto Martinez memilih bermain pragmatis dan sangat berhati-hati dalam menyerang.

Bisa jadi, strategi tersebut merupakan bagian dari kejeniusan pelatih Roberto Martinez. Mungkin sejak awal Martinez berpikir mereka akan kewalahan jika memaksakan bermain terbuka menghadapi Portugal yang memiliki pemain-pemain dengan naluri menyerang mumpuni, seperti Cristiano Ronaldo, Joao Felix, Bernardo Silva, atau Bruno Fernandes.

Karena itu di babak 16 besar tersebut Belgia memilih bermain menunggu dan tidak terburu-buru dalam menyerang.

Dengan tidak mengambil inisiatif menyerang lebih dahulu, pertandingan tersebut mutlak milik Portugal, baik dalam penguasaan bola maupun percobaan gol. Tim asuhan Fernando Santos melepaskan 18 tembakan, dengan 6 mengenai sasaran.

Sementara itu, Belgia hanya melepaskan 5 tembakan selama 90 menit ditambah injury time. Dari 5 tendangan itu, hanya satu yang on target, dan beruntungnya Belgia, satu-satunya tembakan itu berujung gol yang berasal dari sepakan Thorgan Hazard di menit ke-42.

Di luar keperkasaan Thibaut Courtois di bawah mistar gawang Belgia yang membuat 5 penyelamatan, Portugal jelas mengalami kebuntuan dan kehilangan cara mencetak gol.

Pada laga tersebut, Diogo Jota yang cukup subur bersama Liverpool beberapa kali membuang peluang gol Portugal.

Megabintang Cristiano Ronaldo juga tidak luput dari kesialan pada laga tersebut. Sejumlah peluang dari tendangan bebas tidak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh CR7.

Dalam permainan terbuka, Selecao das Quinas tidak memaksimalkan percobaan gol lewat tendangan dari luar kotak penalti.

Salah satu penyebab tim asuhan Fernando Santos tersebut gagal mencetak gol adalah, selalu memaksakan menembus kotak penalti Belgia guna menciptakan gol apik.

Sayangnya, pertahanan Belgia yang diisi pemain-pemain tua seperti Thomas Vermaelen, Jan Vertonghen, hingga Toby Alderweireld nyatanya tampil cukup solid mementahkan umpan-umpan pendek maupun umpan silang Portugal.

Keberuntunganmu Habis

Portugal seolah tak dinaungi keberuntungan. Tak ada hadiah penalti yang didapat tim besutan Fernando Santos setelah pada fase grup mendapatkan tiga.

Portugal bisa dikatakan beruntung juga karena lolos ke babak gugur dari jalur posisi tiga terbaik. Hal itu mereka alami juga saat Euro 2016.

Portugal pada ajang yang berlangsung di Prancis selalu imbang di fase grup dan melaju karena mendapat slot dari posisi tiga terbaik. Dia fase gugur, Portugal cuma satu kali bisa menang selama 90 menit saat mendepak Wales di semifinal.

Prancis berhasil ditumbangkan Portugal dalam permainan 120 menit di laga final. Gol tunggal Portugal datang lewat tembakan Eder di menit ke-109.

“Kami selalu nyaris mencetak gol. Bahkan di babak pertama, itu adalah pertandingan yang sangat seimbang. Mereka akhirnya memiliki sedikit keberuntungan karena bola mengarah ke arah yang aneh dan masuk ke gawang. Kami nyaris untuk mencetak gol dalam banyak cara tetapi bola tidak mau masuk hari ini,” kata bek Portugal, Ruben Dias.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Jadwal Euro 2024 Turki vs Portugal Malam Ini: Prediski Line Up, Head to Head dan Link Live Streaming

Jadwal Euro 2024 Turki vs Portugal Malam Ini: Prediski Line Up, Head to Head dan Link Live Streaming

Cristiano Ronaldo Mandul, Portugal Ditekuk Slovenia 0-2

Cristiano Ronaldo Mandul, Portugal Ditekuk Slovenia 0-2

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Komentar
Berita Terbaru