Angka Covid-19 Meningkat, Polres Kupang Kota Semprot Disinfektan ke Jalan

digtara.com – Angka kasus Covid-19 di Kota Kupang terus meningkat. 5 dari 51 Kelurahan di Kota Kupang dinyatakan memasuki zona merah, yaitu Kelurahan Manulai II, Oebobo, Fatululi, Kelapa Lima dan Kelurahan Oesapa.

Baca Juga:

• Terdakwa Penganiaya Transpuan di Kupang Divonis Berbeda
• Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa
• Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

Data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kota Kupang, digambarkan 5 Kelurahan di Kota Kupang masuk zona merah, dan hanya 9 kelurahan yang masuk zona hijau.

Kelurahan yang masuk zona hijau, yaitu Kelurahan Lasiana, Fatukoa, Bello, Batuplat, Naimata, Pasir Panjang, Solor, NBD, dan Kelurahan Fatufeto.

Total pasien yang dirawat baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri, sebanyak 174 orang.

Menyikapi hal tersebut, Pihak Polres Kupang Kota pun melakukan penyemprotan massal di sejumlah ruas jalan utama di Kota Kupang.

Di hari pertama, Senin (28/6/2021), penyemprotan dilakukan di sepanjang Jalan Frans Seda, Jalan WJ Lalamentik, Jalan Cak Doko, Jalan Tompelo, jalan Jenderal Sudirman, Jalan Amabi dan kembali ke Polres Kupang Kota.

Pada Selasa (29/6/2021), penyemprotan disinfektan masih dilakukan di sejumlah ruas jalan utama di Kota Kupang.

Penyemprotan yang dipimpin Kabag Ops Polres Kupang Kota, AKP Charles M Sitepu ini menggunakan tiga unit mobil.

Selain melakukan penyemprotan, polisi juga melakukan himbauan kepada masyarakat agar menghindari untuk berkumpul, selalu menjaga jarak dan mencuci tangan dan wajib menggunakan masker saat  beraktivitas di luar rumah.

Masyarakat juga disarankan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.

Di kota Kupang sendiri, setiap hari ada penambahan kasus covid 19. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg Retnowati mengatakan, dengan adanya peningkatan kasus, maka semua tim gugus tugas harus berperan lebih aktif untuk mengawasi wilayah masing-masing.

“Dengan adanya surat edaran walikota, maka harus ditegakkan sampai di tingkat kelurahan, RT dan RW, dilarang adanya pesta, terutama di zona merah,” katanya.

Retnowati menjelaskan, tim gugus tugas tingkat kota juga harus berperan aktif, bagaimana peran Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Perizinan dan OPD lainnya, agar bisa bersinergi untuk menjaga pintu masuk kota, dan menertibkan serta mengawasi penerapan SE tentang penebalan PPKM tingkat mikro.

“Sudah ditegaskan bahwa kegiatan ibadah dan sekolah juga dibatasi, jadi harus benar-benar ada kerja sama dengan semua pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat,” katanya.

Dia mengaku, Dinas Kesehatan juga meningkatkan tracing dan testing, dengan target seperseribu per jumlah penduduk,  jadi sekitar 450 sampel per minggu, kalau ada kasus positif, maka dilakukan tracing atau tes terhadap 15 sampai 30 kontak.

Retno menambahkan, Dinas Kesehatan juga menunggu informasi dari RSUD Prof Dr W. Z Yohannes Kupang, terkait apakah sudah ada varian baru yang masuk ke Kota atau belum.

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe

Angka Covid-19