Kamis, 24 April 2025

Profil Greysia/Apriyani, Perpaduan Senior dan Junior Berbuah Emas Olimpiade

- Senin, 02 Agustus 2021 08:11 WIB
Profil Greysia/Apriyani, Perpaduan Senior dan Junior Berbuah Emas Olimpiade

digtara.com – Kekuatan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu benar-benar meledak di Olimpiade Tokyo 2020. Pasangan pemain senior dan junior itu tampil sempurna sejak babak penyisihan.

Baca Juga:

Greysia adalah sosok senior yang sudah tiga kali tampil di Olimpiade sejak London 2012 lalu Rio de Janeiro 2016 dan terakhir Tokyo 2020 (2021). Usianya tak muda lagi, 33 tahun.

Ia sangat potensial namun prestasinya kurang membanggakan, apalagi sempat terjerat skandal pada Olimpiade London 2012. Greysia yang berpasangan dengan Meiliana Jauhari, kala itu didiskualifikasi pada Olimpiade London 2012 lantaran dianggap melanggar kode etik. Ia disebut sengaja mengalah di babak Grup C cabor bulutangkis saat menghadapi Ha Jung-eun/Kim Min-jung (Korea Selatan).

Baca: Jokowi: Selamat dan Terima Kasih Greysia/Apriyani!

Usai Olimpiade Rio de Janeiro 2016, ia coba dipasangkan dengan beberapa pemain usai berpisah dengan Nitya Krishinda Maheswari. Nitya mengalami cedera selepas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan butuh waktu lama untuk pemulihan.

Rosyita Eka Putri Sari dan Rizki Amelia Pradipta jadi nama-nama pemain yang pernah dicoba dipasangkan dengan Greysia Polii.

Pada tahun 2017, Greysia Polii akhirnya diduetkan dengan Apriyani Rahayu, pebulutangkis muda yang saat itu baru berusia 19 tahun. Ketika itu, Greysia masih 29 tahun.

Baca: Rebut Emas, Greysia/Apriyani Ukir Sejarah di Olimpiade Tokyo

Pasangan senior junior yang beda 10 tahun itu pun memulai kiprahnya dengan mantap. Kematangan Greysia sang senior berhasil menyatu dengan semangat dan kekuatan Apriyani si junior. Keduanya bahkan saling menguatkan.

Di penampilan pertama mereka, pasangan ini langsung menunjukkan kekompakan dengan berhasil memenangkan Thailand Open Grand Prix Gold pada tahun yang sama, yakni 2017.

Kejutan Greysia Polii/Apriyani Rahayu tak hanya sampai di situ. Pada tahun yang sama, keduanya berhasil memenangkan French Super Series. Saat itu, keduanya mengalahkan pasangan Korea Selatan di partai final.

Sedangkan pada turnamen Hong Kong Super Series 2017, Greysia Polii/Apriyani Rahayu harus puas di posisi runner up.

Prestasi keduanya dilanjutkan pada tahun 2018. Dalam periode ini, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menjadi runner up pada turnamen Indonesia Master. Pasangan ganda putri Indonesia ini harus mengakui keunggulan pasangan Jepang.

Sedangkan pada turnamen India Open 2018, Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menjadi pemenang usai mengalahkan pasangan Thailand.

Pada tahun ini juga, keduanya berhasil mempertahankan juara Thailand Open. Keduanya mengalahkan pasangan Jepang di laga puncak turnamen.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu menutup tahun 2018 dengan menjadi runner up Asian Games, usai kalah dari pasangan Jepang setelah bertemu di final untuk kesekian kalinya, dan membawa pulang medali perunggu dalam turnamen BWF World Championships.

Memasuki tahun 2019, pasangan Gresya Polii/Apriyani Rahayu kembali menunjukkan prestasi di level internasional. Keduanya memenangkan medali emas di turnamen SEA Games Filipina.

Ketika tahun 2020 tiba bersamaan dengan munculnya pandemi Covid-19, pasangan ini kembali mengukir sejarah. Keduanya memenangkan Indonesia Masters.

Lagi-lagi Greysia Polii/Apriyani Rahayu kembali memenangkan turnamen Barcelona Spain Masters 2020, dengan mengalahkan ganda putri dari Bulgaria.

Di tahun 2021 ini, pasangan ini kembali membuat sejarah bagi Indonesia di kancah internasional. Untuk ketiga kalinya, keduanya memenangkan turnamen Thailand Open.

Kurang Diperhitungkan

Sejak dipasangkan, Greysia/Apriyani tak butuh waktu lama untuk menembus 10 besar dan dianggap sebagai salah satu ganda berbahaya di dunia.

Meski begitu, Greysia/Apriyani tak lantas benar-benar jadi pemain yang difavoritkan di tiap turnamen. Greysia/Apriyani masih kesulitan menembus dominasi ganda Jepang yang sering merajai turnamen.

Greysia/Apriyani masih dianggap belum cukup tajam untuk merajai turnamen-turnamen.

Sebelum Olimpiade digelar, Greysia/Apriyani juga tak masuk dalam daftar unggulan. Mereka bahkan berada satu grup dengan Sayaka Hirota/Yuki Fukushima yang merupakan unggulan pertama.

Karena itu di atas kertas, Greysia/Apriyani ada di belakang nomor ganda putra dan ganda campuran sebagai andalan Indonesia untuk meraih emas.

Namun Greysia/Apriyani menunjukkan bahwa persiapan mereka menuju Olimpiade Tokyo 2020 benar-benar matang.

Greysia/Apriyani benar-benar meledak di Olimpiade Tokyo 2020. Mereka tampil impresif dari awal hingga akhir turnamen.

Greysia/Apriyani mengalahkan Sayaka/Yuki, Lee So Hee/Shin Seung Chan (unggulan keempat) dan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (unggulan kedua) dalam perjalanan merebut gelar juara.

Greysia yang sembilan tahun lalu bernasib buruk dan dibuat malu karena skandal, kini mengukir sejarah dan mempersembahkan medali emas bagi Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru