Fakta Menarik Elang Bondol yang Diserahkan Dosen Unimed ke BBKSDA Sumut
digtara.com – Surya Dharma, seorang Dosen Universitas Negeri Medan (Unimed) mengaku menemukan Elang Bondol di halaman rumahnya. Elang Bondol yang telah diserahkan ke BBKSDA Sumut itu ternyata memiliki fakta menarik.
Baca Juga:
Humas BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Sumut Andoko Hidayat membenarkan akademisi dari Unimed menyerahkan satwa yang dilindungi itu.
Informasi yang diperoleh, Dosen Unimed itu menemukan satwa dilindungi tersebut di halaman rumahnya dalam kondisi lemas pada Jumat 30 Juli 2021 lalu.
Karena rasa peduli pada satwa itu, Surya tergerak hatinya untuk mencari informasi terkait dengan status perlindungan satwa tersebut kepada rekannya sesama dosen.
“Akhirnya kabar baik dari salah seorang dosen, yaitu Melinda Suriani Harefa, salah satu kader konservasi binaan Balai Besar KSDA Sumut,” ujarnya melansir Antara, Sabtu (7/8/2021).
Melinda menyampaikan bahwa satwa tersebut merupakan salah satu jenis satwa yang dilindungi dan menyarankan agar satwa itu diserahkan kepada Balai KSDA Sumut.
“Saat ini Elang Bondol dititipkan di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara untuk direhabilitasi hingga dinyatakan siap untuk dilepasliarkan ke habitatnya,” kata Andoko.
Fakta Elang Bondol
Dari penelusuran digtara.com, elang bondol merupakan satwa langka yang dilindungi. Tak hanya itu terungkap fakta, Elang Bondol ternyata maskot ibukota Indonesia, Jakarta.
Sebenarnya Elang Bondol dengan nama latin Haliastur Indus ini merupakan burung migran yang juga terdapat di Australia, India, Cina Selatan, dan Filipina. Jakarta merupakan salah satu tempat persinggahan tetap burung yang mampu terbang hingga ketinggian 3.000 meter ini.
Selain tertera pada badan bus Transjakarta, maskot Jakarta ini juga dapat ditemui dalam bentuk tugu di hampir semua perbatasan provinsi Jakarta dengan Banten atau dengan Jawa Barat.
Sayangnya, maskot yang terlihat gagah ini justru sedang terancam punah. Populasi Elang Bondol semakin berkurang karena perdagangan satwa ilegal dan rusaknya habitat wilayah rawa di Jakarta. Elang Bondol yang masih tersisa hanya dapat ditemui di Cagar Alam Laut Pulau Rambut dan Kebun Binatang Ragunan.
Elang Bondol berukuran sedang (45 cm), berwarna putih, dan cokelat pirang. Ketika remaja, seluruh tubuh berwarna kecokelatan dengan coretan pada dada.
Warna cokelat mulai berubah menjadi putih keabuan pada tahun kedua, dan mencapai bulu dewasa sepenuhnya pada tahun ketiga.
Ketika menjadi burung dewasa, bagian kepala, leher, dan dada berwarna putih. Sedangkan sayap, punggung, ekor, dan perut berwarna cokelat terang, sangat kontras dengan bulu primernya yang berwarna hitam.
Saksikan video-video terbaru di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe