Tinjau Karantina Ternak, Gubernur NTT Soroti Kebersihan Kandang
digtara.com – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat meninjau kandang ternak dan lokasi karantina ternak di wilayah Tenau, Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT.
Baca Juga:
Selain meninjau kandang ternak tempat karantina ternak yang hendak diantar pulaukan, gubernur NTT juga meninjau fasilitas dan kantor di kantor balai karantina pertanian Kelas I Kupang.
Gubernur didampingi kepala balai karantina pertanian kelas I Kupang, drh Yulius Umbu Hunggar.
Gubernur NTT berkeliling ke seluruh kandang dan memantau proses karantina ratusan ternak sapi yang siap dikirim ke luar wilayah NTT.
Balai Karantina Pertanian sendiri memiliki 9 unit kandang dan segera dibangun lagi beberapa kandang ternak.
Saat gubernur meninjau kandang tersebut, ada ratusan ternak yang menunggu jadwal keberangkatan.
Pada akhir pekan lalu sudah dikirim 1.300 ekor sapi ke Jakarta dan Kalimantan. Sementara sisanya akan segera dikirim pada pekan ini.
Gubernur NTT menyoroti kebersihan kandang ternak dan meminta pihak Balai Karantina untuk memperhatikan kebersihan kandang dan ternak.
Sementara saat berkeliling di kantor, gubernur meminta penjelasan soal birokrasi pengiriman ternak.
Gubernur NTT meminta kepala dan jajaran balai karantina pertanian untuk mempersingkat waktu pelayanan dari dua hari menjadi beberapa jam.
“Sekarang sudah era digital sehingga pelayanan tidak perlu sampai berhari-hari tetapi waktu layanan dipersingkat menjadi beberapa jam,” tandas gubernur NTT.
Gubernur juga meminta agar perlunya laboratorium kesehatan hewan karena hingga saat ini NTT belum memiliki laboratorium tersebut.
“Perlu ada laboratorium dengan sistem kolaborasi untuk bisa mendeteksi virus ASF,” tandas gubernur NTT.
Pemerintah daerah dalam hal ini dinas peternakan NTT akan bekerjasama dengan balai karantina pertanian NTT untuk membangun laboratorium.
“Harus ada laboratorium dan terpusat,” tambah gubernur NTT.
Kunjungan ke kantor BKP NTT ini juga dimaksudkan gubernur NTT untuk memastikan pelayanan bahwa karantina menjadi kesatuan untuk mengatasi masalah.
Gubernur NTT berharap penambahan kandang baru segera direalisasikan sehingga daya tampung kandang bisa mencapai 3.000 ekor ternak.
“Dengan kandang yang memiliki daya dukung 3.000 ekor maka tidak ada kendala saat mengirim ternak antar pulau dan perlu mensinergikan,” ujarnya.
Gubernur juga menyadari kalau masih ada kekurangan karena belum tersedianya laboratorium.
Untuk itu perlu kerjasama dengan pemerintah pusat agar ada laboratorium sendiri di NTT guna mengantisipasi virus.
Pihaknya mendorong peningkatan ekspo ternak terutama sapi serta mendorong agar petani bisa menjual daging-daging premium.