Jumat, 22 November 2024

Kisah Pedagang Es Tebu Mengais Rezeki di Lokasi Ujian CPNS

Redaksi - Rabu, 29 September 2021 05:47 WIB
Kisah Pedagang Es Tebu Mengais Rezeki di Lokasi Ujian CPNS

digtara.com – Hampir dua tahun pandemi Covid-19 melanda dunia. Tak hanya berdampak pada kesehatan, ekonomipun ikut terpuruk. Begitu juga yang dialami Panto (62)  alias Anto pedagang minuman ringan dan es tebu yang biasa mangkal di sekolah.

Baca Juga:

Sejak pemerintah Kota Medan menerapkan belajar daring, mulai saat itu penghasilan pria paruh baya ini turun drastis.

“Turun kali pendapatan penghasilan semenjak anak sekolah tidak masuk, karena saya biasa jualan di sekolah-sekolah, ” ujarnya menjawab digtara.com, Rabu (29/9/2021).

Karena sulitnya mencari nafkah di tegah pandemi ini pria kelahiran 1959 inipun menyiasati dengan cara berjualan di tempat ujian tes CPNS atau instansi-instansi yang tidak melakukan Work From Home (WFH).

“Cari kantor yang masih kerja langsung bang, atau peserta yang lagi coba CPNS, ” Kata pria beranak empat ini.

Anto panggilan akrabnya mengaku sangat terbantu dengan adanya pembukaan CPNS Kejaksaan Agung Republik Indonesia yang lokasi ujiannya di Jalan Sudirman tepatnya Hotel Polonia, Kecamatan Polonia, Kota Medan.

Karena dengan adanya tes CPNS tersebut pendapatan Anto mulai bertambah dari yang biasanya. Bahkan tak cuma dirinya pedagang lainpun juga merasa gembira karena bertambah penghasilan.

“Lumayan, selama beberapa hari ada tes CPNS di hotel Polonia ini bisa bawa pulang 70 Ribu perhari sampe jam 6 sore, kalau tidak ada acara gini paling dapat 40 – 50 Ribu perhari” ungkapannya.

Lebih lanjut diungkapkan, jika sebelum korona pendapatan Anto bisa mencapai total 100 Ribu per hari, dengan pendapatan seperti itu Anto bisa pulang lebih capat.

“Kau ada anak sekolah bisalah dapat seratus, jam 2 udah pulang anak sekolah saya juga pulang, tidak seperti sekarang ini, ” ujarnya sembari melayani pembeli.

Anto membandrol satu bungkus harga es tebu yang dijualnya seharga Rp5 ribu .

Meskipun menjadi pedang es ini tak selalu membuahkan hasil, namun semangat Anto tak pernah surut ia selalu percaya rezeki Tuhan yang beri.

“Kalau jual es ini tidak selalu laku, kita liat cuaca kalau mendung kadang mau tidak buka dasar (tidak laku), “ucapnya dengan wajah murung.

Ia berharap kepada pemerintah kota segera melaksanakan sekolah belajar tatap muka agar kembali memulihkan perekonomian pedagang kakilima yang ada di Kota Medan.

“Kami pedagang jajanan ringan di sekolah sekolah ini udah pengen kali sekolah dibuka, biar membantu kami cari nafkah, ” tuturnya. (mag-04)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru