Dugaan Mark-Up Biaya Kebersihan dan Keamanan SKB Padangsidimpuan TA 2020
digtara.com – Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Satuan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan Kota Padangsidimpuan diduga mark-up anggaran Biaya kebersihan Rp101 Juta dan keamanan Rp50 Juta TA 2020.
Baca Juga:
Tertuang dan Penjabaran Pertanggungjawaban APBD Tahun 2020, pada item Belanja kebersihan kantor SKB habis terealisasi Rp 101.400.000, dan Belanja jasa keamanan terealisasi Rp 50.800.000,-, Senin (08/11/2021).
Untuk biaya kebersihan, kantor SKB Padangsidimpuan dalam satu tahun anggaran Rp101.400.00,-. Sebagaimana diketahui jumlah hari kerja 221 hari diluar hari besar dan libur. Maka dalam sebulan menghabiskan biaya Rp 8.450.000,- dan satu hari Rp. 458 ribu.
Saat Kepala SKB Satuan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan Kota Padangsidimpuan, Linda Sari Harahap, ditanyai di kantornya tentang jumlah petugas kebersihan, pihaknya menyebutkan 10 orang dan yang diabsen sekolah SKB hanya dua orang dan sebagian di sekolah lain.
“Itu kewenangan disdik, dan yang bertugas ada 10 orang, ” kata Linda Sari Lubis.
Sebagaimana diketahui, honorarium petugas kebersihan di Kota Padangsidimpuan Rp.850 ribu per/bulan maka untuk sepuluh orang menjadi Rl102.000.000, dan paling membuat bingung sebagian ditempatkan di sekolah lain padahal tertuang jelas anggaran kebersihan di Sekolah SKB bukan di sekolah lain.
Dan amatan wartawan disekolah tersebut ada 10 ruangan tidak tampak kegiatan belajar-mengajar dan halaman juga ditumbuhi rerumputan.
Sedangkan untuk belanja jasa keamanan SKB Rp. 50.800.000, jika dibagi 12 bulan maka perbulannya menghabiskan biaya keamanan Rp. 4.233.333,- padahal ketika ditanyai, Kepala Sekolah SKB menyebutkan hanya dua orang.
“Petugas keamanan kita hanya dua orang, kalau soal itu juga kewenangan disdik, ” ucap Kepala SKB Dinas Pendidikan Padangsidimpuan.
Untuk diketahui sesuai standar honor petugas keamanan Rp. 850 Ribu/orang maka dua orang Rp. 1.700.0000,- x 12 bulan= Rp.20.400.000,- dan selisih Rp.30.400.000,-. diduga fiktif.
Sementara itu Kadis Pendidikan Kota Padangsidimpuan, Muhammad Luthfi Siregar saat dikonfirmasi tidak memberikan jawaban terkait hal tersebut.