Wujudkan Islamic Center, MUI Medan “Belajar” ke NTB
digtara.com – Masjid Raya Hubbul Wathan Islamic Center Mataram atau Islamic Center Mataram, merupakan masjid yang terletak di pusat Kota Mataram, Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) .
Baca Juga:
Masjid terbesar di Kota Mataram ini salah satu destinasi yang dikunjungi pengurus MUI Kota Medan, Senin (6/12/2021).
Kepala UPTD Pengelolaan Destinasi Unggulan Islamic Center Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Tarif Hidayatullah SPT, MM, menjelaskan, gedung Islamic Center Mataram mulai dibangun pada 9 Maret 2010 dan selesai pada 15 Desember 2013 yang ditandai dengan diresmikannya oleh Gubernur NTB saat itu TGB. H.M. Zainul Majdi.
Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 74,749 meter persegi dengan memiliki 4 lantai, 5 kubah dan 5 menara, satu diantaranya memiliki ketinggian 99 meter yang melambangkan Asma’ul husna. Desain warna kubah utama masjid ini memadukan warna corak khas batik Sasambo (Suku Sasak- Samawa- Mbojo).
Masjid Hubbul Wathan Islamic Center ini telah dinobatkan sebagai Juara I di ajang Penghargaan Masjid Teladan 2020 yang diselenggarakan oleh BNI Syariah.
Pemerintah Provinsi NTB membangun Islamic Center di atas lahan seluas 74.749 meter persegi atau 7,47 hektare. Di bangunan masjid disediakan catwalk yang bisa didatangi nonmuslim untuk melihat-lihat. Selain ada masjid, di area ini juga kompleks pendidikan dan pusat pengkajian Islam yang menempati lokasi Masjid Raya Attaqwa.
Desain Islamic Center ini adalah karya dari pemenang lomba sebelum pembangunan. Sebuah menara masjid setinggi 99 meter dibangun dengan biaya Rp 32,718 miliar dari dana pengembangan masyarakat PT Newmont Nusa Tenggara.
Menara itu diresmikan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi pada 2013. Peresmian menara itu mendahului bangunan lain di kompleks Islamic Center yang mulai dibangun pada 2010.
Menara ini bisa dipakai untuk melihat sekeliling Kota Mataram. Ukuran bagian bawahnya 16,5 x 16,5 meter yang memiliki empat jenjang View Deck. Yang pertama di ketinggian 26,55 meter persegi, kedua 47,60 meter, ketiga 65,1 meter, keempat 93,10 meter, dan ke lima di lantai puncak 99 meter. Ketinggiannya disamakan dengan Asmaul Husna atau jumlah nama baik Allah.
Untuk ke atas, bisa menggunakan tangga atau lift. Atap puncak bangunan di ketinggian 114 meter yang sesuai dengan jumlah surat dalam Al Quran, ditambah makara (penangkal petir) menjadi 126,25 meter.
Selain dibangun menara setinggi 99 meter itu, dibangun empat menara yang tingginya 66 meter. Keempat menara ini berada di sisi ujung bangunan utama masjid.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Islamic Center NTB, Dr Zaidi Abdad, mengaku senang atas kunjungan pengurus MUI Kota Medan.
“Mudah-mudahan kunjungan ini menambah pengetahuan dalam pengembangan pembangunan kemasjidan, ” katanya.
Ketua Umum MUI Kota Medan, Dr H Hasan Matsum MA, mengatakan, MUI Medan punya “pekerjaan rumah” untuk mewujudkan program Islamic Center. Karena diawal 2022 Walikota Medan Bobby Nasution akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Islamic Center di atas lahan 21 hektare.
“MUI Kota Medan diamanahkan untuk kesuksesan pembangunan Islamic Center. Karenanya agar tidak salah langkah MUI Medan belajar di NTB yang sudah sukses membangun Islamic Center,” ujar Matsum.
Kunjungan ini, lanjut Hasan Matsum kiranya MUI Medan dan Pemko Medan mendapatkan rujukan untuk membangun Islamic Center.
Kepala Badan Kesbangpol Pemko Medan, Arjuna Sembiring S.Sos, MSP, yang ikut dalam rombongan MUI Kota Medan menambahkan, Kota Medan yang dijuluki miniaturnya Asia terus melakukan pembangunan berbagai bidang. Baik fasilitas wisata religi, kuliner, dan budaya.
Penduduk Kota Medan multi etnis dengan 67 persen beragama Islam. Kerukunan umat beragama sangat terbina dengan baik. “Mudah-mudahan kunjungan ini menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam membangun Islamic Center,” kata Arjuna.
Turut hadir dalam kunjungan ini, Wakil Ketua Umum H Burhanuddin Damanik MA, dan KH Zulfikar Hajar, Sekretaris Umum Dr Syukri Albani, serta Ketua dan Sekretaris Komisi-komisi MUI Kota Medan.