Baju Baru Saat Lebaran Dianjurkan Berdasarkan Hadits dan Ijtihad Ulama, Ini Himahnya
digtara.com – Beragam hadits tidak secara eksplisit menyebut baju baru untuk merayakan Idulfitri atau Lebaran. Hanya disebutkan pakaian terbaik dan ijtihad ulama menyamakan dengan pakaian baru.
Baca Juga:
Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali RA, ia berkata: Rasulullah SAW telah memerintahkan kami pada dua hari raya agar memakai pakaian terbaik yang kami temukan. (HR Al-Baihaqi dan Al-Hakim).
Hadits lain menceritakan sahabat Ibnu Umar RA yang mengenakan pakaian bagus di hari raya. Diriwayatkan dari Nafi’ bahwa Ibnu Umar RA memakai baju terbaiknya di dua hari raya. (HR Al-Baihaqi dan Ibnu Abid Dunya dengan sanad shahih).
Kemudian hadits, atsar, dan ijtihad ulama yang menganjurkan memakai baju terbaik pada hari raya ini dimaknai sebagai anjuran untuk memakai baju baru sebagaimana dikatakan oleh pakar fiqih Maliki Syekh Ahmad bin Ghunaim an-Nafrawi (wafat 1126 H/1714 M) dengan mengatakan:
Yang dimaksud dengan ‘baju baik’ (yang disunahkan) dalam hari raya adalah baju baru, meskipun berwarna hitam. (Lihat: Ahmad bin Ghunaim An-Nafrawi, Al-Fawakihud Dawani, [Tanpa keterangan tempat, Maktabah Ats-Tsaqafah Ad-Diniyyah: tanpa keterangan tahun], juz II, halaman: 651).
Hikmah Menggunakan Baju Baru saat Lebaran
1. Sebagai wujud syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan.
2. Untuk mengagungkan hari raya.
3. Untuk mengagungkan malaikat yang hadir (di sekeliling manusia) pada hari raya.
Abu Sa’id al-Khadimi mengatakan sebagai berikut.
“Anjuran memakai baju bagus pada hari Jumat dan hari raya niscaya untuk mengagungkan waktu-waktu tersebut, bukan agar telihat baik dalam pandangan manusia; atau untuk mengagungkan malaikat yang hadir (di sekeliling manusia) pada waktu-waktu tersebut. (Lihat: Abu Sa’id Al-Khadimi, Bariqah Mahmadiyyah, juz II, halaman: 440).