Awasi Distribusi Minyak Goreng, Polri Bentuk Satgas Gabungan Tingkat Pusat Hingga Daerah
digtara.com – Polri membentuk Satgas Gabungan dengan menggandeng Kementerian Perindustrian dan Perdagangan hingga Bhabinkamtibmas guna mengawasi pendistribusian minyak goreng. Satgas dibentuk hingga ke tingkat daerah.
Baca Juga:
“Polri akan terus melakukan pengawasan dan pemantauan dengan membentuk Satgas gabungan bersama Kementerian Perindustrian dan Perdagangan mulai tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah,” kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).
“Hingga Bhabinkamtibmas untuk melakukan pengecekan dan pengawasan pendistribusian serta penjualan,” sambungnya.
Ramadhan mengatakan pihaknya bakal melakukan pemantauan dari tingkat produsen hingga pengecer. Pemantauan dilakukan selama 24 jam.
“Khususnya melakukan pemantauan di pihak produsen, distributor tingkat satu sampai dengan tingkat empat serta pengecer selama 24 jam,” katanya.
Selanjutnya, Polri juga akan menindak tegas kepada seluruh pihak yang melanggar kebijakan ekspor minyak goreng yang sebelumnya telah ditetapkan pemerintah.
“Dan akan melakukan penindakan tegas kepada seluruh pihak yang terindikasi mencoba melakukan pelanggaran kebijakan ekspor minyak. Hal ini dilakukan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah akhirnya menetapkan larangan ekspor sawit dan minyak goreng. Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi dalam konferensi pers secara virtual, usai memimpin rapat pemenuhan kebutuhan pokok rakyat di Istana.
“Pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis 28 April 2022 sampai batas waktu yang ditentukan kemudian,” kata Jokowi, dikutip dari YouTube resmi Sekretariat Presiden, Jumat (22/4).
Dengan kebijakan ini, diharapkan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri akan membaik. Harganya juga diharapkan bisa turun.
“Saya akan terus pantau dan evaluasi kebijakan agar ketersediaan minyak goreng di dalam negeri melimpah dengan harga terjangkau,” kata Jokowi.