Baru Hadiri Takziah, Dua Guru di Depok Meninggal Tertimpa Longsor
digtara.com – Dua orang guru meninggal dunia akibat tanah longsor yang menimpa RM Saung Tiga di Kecamatan Sawangan, Kota Depok, meninggalkan cerita pilu. Keduanya meninggal usai menghadiri takziah.
Baca Juga:
Peristiwa tanah longsor menimpa saung makan di Jl Pemuda, Sawangan, Depok, itu terjadi pada Kamis (2/6/2022) pukul 17.15 WIB. Jasad kedua korban dievakuasi polisi dibantu anggota pemadam kebakaran dan BPBD Depok.
Isak tangis keluarga menyertai proses evakuasi jasad korban. Terlihat Camat Sawangan, Anwar Nasihin, ikut meninjau ke lokasi.
“(Korban tewas) semuanya guru SDN Depok Baru 2,” ujar Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Depok, Denny Romulo Hutauruk, dalam keterangan kepada detikcom.
Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan saat peristiwa terjadi ada 2 keluarga di saung yang berbeda tengah makan bersama. Tiba-tiba air kali menjebol turap hingga menimpa saung makan tersebut.
“Ada dua keluarga yang sedang makan, berbeda saung. Pada saat hujan, air dari seberang kali mendorong tembok yang ada persis di belakang saung,” kata Imran di lokasi.
Imran mengatakan material longsor merupakan turap kali yang berada di belakang saung. Dinding turap terdorong air hingga menimpa saung makan tersebut.
“Iya (warga Depok), Jadi dinding itu kedorong air jatuh ke depan, saung itu persis di belakang turap,” ungkapnya.
Korban Sempat Takziah
Karsono, adik ipar korban berinisial SM, menuturkan sempat melayat kerabatnya sebelum memutuskan makan di RM Saung Tiga yang longsor. Korban merupakan guru Agama Islam di sekolah tersebut.
“Habis acara takziah, terus mereka tuh pengin makan-makan di Saung Tiga daerah Sawangan. Namanya musibah, kita nggak tahu, keluarga terus terang sudah ikhlas lah,” kata Karsono kepada wartawan, Jumat (3/6/2022).
Karsono menyebut korban luka merupakan guru olahraga. Saat kejadian, ada 3 orang yang tertimpa bangunan saung.
“Yang meninggal ada dua, termasuk kakak saya. Dan satu lagi masuk ke rumah sakit. Meninggal di lokasi karena tertimbun puing-puing atau ketimpa saung,” ungkapnya.
Sementara itu, korban SM merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dia meninggalkan dua orang putri yang masih duduk di bangku sekolah.
“Meninggalkan dua putri, yang satu di Pesantren Al Hamadiyah dan satunya di sekolah SDN Depok Baru 2, tempat beliau mengajar,” sambungnya.