Selain 1 WNA Tewas, Dua Warga Pribumi Juga Jadi Korban di Terowongan PLTA Simarboru
digtara.com – Selain satu pekerja asing (WNA) tewas di terowongan satu PLTA Simarboru, Tapanuli Selatan pada Minggu Pagi, ternyata dua warga pribumi juga jadi korban. Keduanya mengalami luka serius akibat jatuh dari ketinggian di dalam terowongan yang longsor.
Baca Juga:
Hal tersebut diketahui dari investigasi awak media di Kecamatan Marancar, Tapsel.
Salah seorang warga yang berstatus pekerja di PLTA atas nama Ahmad Somed (49) Warga Dusun Mombang Boru, Desa Gunung Binanga, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan mengalami patah pada punggung dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit Ortopaedi Setia Budi Medan.
Sedangkan korban kedua yakni, Elpiadi Napitupulu, warga Desa Garoga, Kecamatan Batangtoru.
Menurut informasi, kedua korban yang sedang bekerja terpaksa melompat dari tiang peranca setinggi 9 meter di dalam goa, karena tiba-tiba ada pergeseran tanah.
Menurut penuturan anak korban Ahmad Somed yakni Harandika (25).
Anak kedua dari tiga bersaudara ini saat dijumpai di kediamannya dusun Mombang Boru menyebutkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.
“Saya tau ketika dihubungi perusahaan bahwa ayah saya jatuh sekitar pukul 05.00 WIB di terowongan enam daerah Marancar Godang, ” ucap Harandika anak kedua korban.
Selanjutnya, korban dibawa kekediaman di Desa Gunung Binanga pada pukul 5.30 WIB.
“Saya liat ayah saya dan satu korban lagi yang berada di dalam mobil perusahaan lalu saya ikut bawanya ke dukun patah hingga Mitra Medika (rumah sakit, red) untuk dirawat,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan adik korban, Bolas (35). Dikatakannya, korban dirujuk ke rumah sakit di Kota Medan dari RS Mitra Medika pada pukul 13.00 WIB, Minggu (21/8/2022).
“Setelah di rumah sakit, hasil rongent menunjukkan patah tulang punggung dan rusuk sehingga langsung dirujuk bang, ” ucap Bolas.
Sementara korban kedua, Elpiadi Napitupulu dirawat di kampungnya Desa Garoga, Batang Toru.
“Kalau korban kedua dirawat ke dukun patah di desanya bang” Katanya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PLTA belum memberikan keterangan tertulisnya terkait insiden tersebut.