Heboh! Guru di Sidimpuan Ini Mengaku Diminta Rp.40 Juta Untuk Lolos Guru P3K
digtara.com – Belum usai kasus dugaan pemerasan Rp.30 Juta kepada puluhan guru P3K di Kota Padangsidimpuan, kini salah seorang guru honorer mengaku menyetor Rp.40 Juta, Selasa (06/06/2023).
Baca Juga:
Hal ini disampaikan salah satu korban pegawai honorer yang sudah dikutip uangnya sebesar Rp.40 juta tetapi tidak lulus seleksi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K).
“Saat mengikuti seleksi P3K tahap Ke-3 tahun 2022 kemarin tepatnya bulan Nopember, saya diminta uang sebesar Rp 40 juta katanya untuk kepengurusan seleksi P3K supaya lulus nantinya,” Ucap R, Guru Honorer.
Yang sangat disesalkan, proses pungli sebesar Rp 40 juta ini diduga melibatkan kepala sekolah SDN 200504 Labuhan Rasoki yang bernama Boru Manalu, oknum mantan Kepala sekolah yang berinisial Rahma dan Ketua Partai di Kecamatan Padangsidimpuan Utara dengan inisial S Siregar.
Dalam penjelasannya, sekitar bulan Nopember 2022 kemarin, Beliau disuruh oknum Kepsek 200504, Boru Manalu untuk menyediakan uang sebesar Rp 50 juta untuk pengurusan seleksi P3K yang diikutinya di tahap Ke-3 tahun 2022.
“Saya diminta uang untuk pengurusan seleksi P3K Rp 40 juta dengan janji karena yang mengurus seleksi P3K ini adalah orang dalam/orang dekatnya walikota yang bernama S.Siregar ini” Ungkap korban R bersama suaminya.
Sedangkan TKP penyerahan uang Rp.40 juta tersebut di Ruang Dapur Mantan Kepsek.
“Saat dirumah Rahma, saya langsung dipanggil Br Manalu ke ruangan dapur rumah Rahma, saat diruang dapur bersama Bu Rahma, Ibu Br Manalu langsung meminta uang sebesar Rp 40 juta sesuai yang sudah dijanjikan untuk diserahkan kepada S. Siregar yang sudah menunggu diruang tamu tempat kediaman Bu Rahma” papar R.
Usai menyerahkan uang sebesar Rp 40 juta yang diterima oleh oknum Kepsek SDN 200504 dan oknum mantan Kepsek. Korban bersama suami saat duduk bersama diruang tamu disuruh pulang.
‘”Mungkin karena masih ada kesibukan dirumah, nggak apa-apa, kalian sudah bisa pulang,” Ungkap R saat dikutip pernyataan oknum Kepsek SDN 200504 Boru Manalu saat R dan suaminya meninggalkan rumah oknum mantan Kepsek yang bernama Rahma ini.
Seiring waktu saat pengumuman hasil seleksi P3K ini, terlihat nama korban tidak tercantum di pengumuman hasil seleksi P3K tersebut dan akhirnya saya langsung hubungi oknum Kepsek SDN 200504 Br. Manalu untuk konfirmasi terkait hasil seleksi P3K tersebut.
Dari hasil konfirmasi saya kepada oknum Kepsek SDN 200504 ini, Oknum Kepsek SDN 200504 Br. Manalu mengatakan supaya sabar dulu, karena belum bisa komunikasi dengan orang dekatnya walikota Padang Sidempuan yang bernama S. Siregar ini.
Alhasil, korban meminta langsung nomor kontak oknum yang bernama S. Siregar ini kepada oknum Kepsek SDN 200504 tetapi saat dihubungi oknum S. Siregar ini tidak pernah membalas baik telepon maupun pesan melalui aplikasi WhatsApp.
“Atas kejadian yang saya alami ini, saya selaku korban sangat menyesalkan atas sikap dan sepak terjang oknum ketiga orang ini, baik oknum Kepsek, oknum mantan Kepsek yang dan oknum pengurus partai tingkat kecamatan yang bernama S. Siregar yang mengaku orang dekatnya Walikota” Katanya.
Sementara itu, Salah Seorang Ketua Partai Tingkat Kecamatan di Padangsidimpuan Utara ini, S.Siregar yang disebutkan orang dekat Walikota ini tidak mengakui uang tersebut saat dikonfirmasi.
“Tidak benar itu. Silahkan. Kalau masalah yang dia kasi duit kepada SD itu saya tidak tau menau itu”Kata S. Siregar.
Sedangkan mantan Kepala Sekolah dari rekaman yang diterima digtara.com menyebutkan pengurus partai tersebut sudah datang mengantarkan uang.
“Maro si Sa…n Pataru epeng i indon tai opat juta majolo. (Udah datang si Sa…n ngantarkan duit itu. Tapi empat juta dulu-Red)” Katanya dalam pembicaraan.