Waspada! Pasca 49 Guru P3K ‘Berbaris’ ke Kejaksaan, Ada Oknum Ngaku Kasi Intel

digtara.com- Pasca Kejaksaan Negeri Padangsidimpuan mewawancarai 49 Guru P3Kyang diduga diperas hingga puluhan juta/orang, kini ada oknum yang mengaku Kasi Intel, Senin (26/06/2023).

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Oknum yang tak bertanggung jawab mengaku sebagai Kasi Intel Kejaksaan Negeri Padangsidimpuan, Yunius Zega.

Bahkan, oknum dengan nomor WhatsApp +62 852-1667-4xxx itu, nekad mengirim pesan WhatsApp ke sejumlah pejabat di Padangsidimpuan.

Menanggapi hal tersebut, Kasi Intel Kejari Padangsidimpuan, Yunius Zega,SH ,MH kepada wartawan, Senin (26/6/2023) membantah.

“Itu tidak benar, dan cenderung mengarah ke hal-hal yang merugikan saya. Saya juga tidak tahu itu nomor WhatsApp siapa. Saya baru tahu bahwa ada oknum yang ngaku-ngaku sebagai Kasi Intel itu dari rekan rekan media ,” ujar Kasi Intel.

Menurutnya, orang yang selama ini tahu nomor kontak Kasi Intel yang asli, sempat terkejut. Mereka menanyakan, apakah Kasi Intel mengganti nomor kontak. Kasi Intel menjawab bahwa, ia tak pernah ganti nomor Handphone atau Whatsapp

“Yang jelas, itu bukan nomor saya. Hal ini merupakan penipuan yang merugikan nama dan jabatan saya pribadi,” imbuh Kasi Intel.

Di dalam pesan WhatsApp oknum yang tak bertanggung jawab itu, tertulis bahwa dia merupakan, Yunius Zega, dengan jabatan Kastel (Kasi Intel) Kejari Padang Sidempuan.

“Setelah di lakukan Location GPS Tracker by Number,WhatsApp posisinya berada di Cianjur, Jawa Barat,” terang Yunius.

Atas hal tersebut, Yunius menghimbau ke segenap masyarakat, untuk tidak terlalu menanggapi, jika ada oknum yang mengaku sebagai Kasi Intel Kejari Padangsidimpuan. Begitu juga kepada para pejabat, untuk tidak menggubris jika menerima pesan WhatsApp dari nomor asing.

“Mau itu dari nomor yang tak dikenal atau dari nomor yang memakai identitas saya secara pribadi, tolong jangan menanggapinya. Karena bisa saja, itu mengarah ke penipuan atau perbuatan pidana lainnya,” tutup Yunius Zega, akhiri perbincangan.