Penampakan Taman Hancur di Padangsidimpuan Menyayat Hati Warga

digtara.com – Umumnya taman akan menyuguhkan keindahan bagi pengunjung dan warga yang melihatnya, namun taman bernilai Rp.2,3 Miliar di Sidimpuan ini menjadi bahan perbincangan serta tontonan warga karena kerusakan bangunannya, Jum’at (14/07/2023).
Baca Juga:
Sebagaimana kita ketahui, taman diperkotaan menjadi destinasi wisata alternatif warga untuk melihat keindahannya bahkan juga menjadi tempat swafoto atau sekedar melepas lelah.
Namun taman di Kota Padangsidimpuan ini bukan membawa kita dalam kesejukan dan kenyamanan tetapi menyayat perasaan.
Pantauan digtara.com dari atas dek atas taman yang dibangun Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kota Padangsidimpuan tahun 2022 yang masa perawatannya sudah selesai ini.
Terlihat jelas taman dengan lantai keramik yang sebagian sudah hancur dengan panjang kurang lebih 100 meter ini dibiarkan begitu saja.
Dan bagi masyarakat awam yang melihat pemandangan ini dari atas jembatan Siborang tentu akan merasa bingung dengan konstruksi yang berada dibantaran sungai. Apalagi sebagian warga tidak mengerti siapa yang bertanggung jawab anggaran Rp.2,3 Miliar ini.
Sebab seharusnya sungai Batang Ayumi yang membelah Kota Padangsidimpuan ini dijaga dan dilindungi dari pembangunan yang menyebabkan penyempitan aliran sungai.
Salah seorang warga yang ditemui di lokasi sedang asik memamandang bangunan ini menyayangkan hal tersebut.
“Sayangkalilah sungai ini. Apalagi duitnya dengar miliaran. Kalaulah itu uang dibagikan modal UMKM berapa ratus orang uang terbantu itu. Sayapun bisa terbantu” ujar salah seorang warga Padangsidimpuan.
Sebelumnya
Kasus Taman Hancur Rp.2,3 Miliar di Sidimpuan, Ini Perkembangannya
digtara.com – Proyek pembangunan dek atau taman Rp.2,3 Miliar di bawah jembatan Siborang di Kelurahan Kantin, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan segera di ekpos oleh Polres Kota Padangsidimpuan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Kota Padangsidimpuan AKBP Dudung Setyawan melalui Kasat Reskrim Kota Padangsidimpuan, AKP Maria Marpaung.
Pihaknya mengatakan, kasus pembangunan dek atau taman yang dikerjakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Padangsidimpuan tersebut segera disampaikan ke publik.
“Sdh mau kita Expos dan koordinasi dgn pihak USU dan BPKP,” katanya melalui pesan singkat, Kamis (13/07/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan, setalah dilakukan ekspos pihaknya akan segera melakukan gelar.
“Setelah selesai koordinasi dgn USU dan BPKP,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, Proyek Dek atau Taman Rp.2,3 Miliar tersebut bersumber dari DAU APBD Tahun Anggaran 2022.
Dan proyek yang baru saja selesai dikerjakan tersebut sudah rusak parah bahkan tak jadi diresmikan sebab sebagian lantai sudah hancur dan besi taman juga sudah rusak dan hilang.
Serta lokasi proyek berada dibantaran sungai Batang Ayumi yang membelah Kota Padangsidimpuan. Hingga saat ini siapa perencana dan konsultannya belum diketahui.
Sedangkan kontraktornya berasal dari luar Kota Padangsidimpuan.
Sebelumnya, pantauan wartawan pada Kamis (04/05/2023) sekitar pukul 16.30 WIB, Tim dari Polda Sumut, Polres Padangsidimpuan cek lapangan pada proyek tersebut.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
