Sabtu, 15 Maret 2025

Sumut Butuh Rp528 Miliar Sebulan Untuk Pangan Masyarakat Selama Darurat Covid-19

- Selasa, 31 Maret 2020 07:58 WIB
Sumut Butuh Rp528 Miliar Sebulan Untuk Pangan Masyarakat Selama Darurat Covid-19

digtara.com – Sumatera Utara membutuhkan anggaran Rp528 miliar untuk membantu pangan selama masa darurat Virus Korona (Covid-19).

Baca Juga:

Hal itu dikatakan Ekonom Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, Selasa (31/3/2020).

“Total, Sumut membutuhkan sekitar Rp528 milyar untuk menutupi kebutuhan pangan masyarakat miskin maupun yang terdampak korona dalam sebulan. Nah kalau aktifitas ekonomi masyarakat seperti ini terus berjalan selama korona menyebar, maka kebutuhannya akan terus membengkak. Karena orang yang kehilangan pekerjaan semakin banyak,”sebutnya.

Gunawan menjelaskan, saat ini aktifitas ekonomi di Sumatera Utara sudah mengalami kontraksi hingga 30 persen akibat Covid-19. Baik itu karena terhambatnya kegiatan perdagangan dari pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan modern. Maupun karena terhentinya industri secara luas.

“Yang paling terkena dampaknya adalah industri perhotelan, pusat perbelanjaan, perdagangan. Dan yang paling terpukul disitu adalah tenaga kerja informal serta pekerja yang dibayar harian,”tukasnya.

Akibat dampak Covid-19, menurut Gunawan, akan ada tambahan sekitar 35% tenaga kerja informal maupun harian yang kehilangan pekerjaannya. Mereka akan menambah jumlah tenaga kerja informal Sumatera Utara yang saat ini mencapai 3.8 juta orang.

“Dengan adanya dampak Covid-19, maka diperkirakan akan ada tambahan sekitar 1 juta orang. Itu belum lagi angka orang miskin yang sekitar 10% dari total populasi masyarakat Sumut,”tukasnya.

 

https://www.youtube.com/watch?v=Stfzf7uRywU

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV.
Jangan lupa, like comment and Subscribe.

 

Lebih lanjut Gunawan menyebutkan, setidaknya ada sekitar 2.2 juta orang yang membutuhkan bantuan untuk sekedar bertahan hidup. Kalau sekedar bertahan hidup maka yang dibutuhkan itu bahan pangan pokok.

Jika setiap orang itu mengkonsumsi beras 0.3 Kg per hari. Dibutuhkan setidaknya 19.800 ton beras perbulan bantuan untuk membantu mereka yang kesulitan ekonomi karena korona saat ini.

“Jadi Sumut membutuhkan biaya tambahan untuk bantuan beras sekitar Rp.198 Milyar setiap bulannya (asumsi 1 kg beras 10 ribu). Itu belum menghitung kebutuhan lainnya. Seperti lauk pauk, dan listrik. Kalau seandainya setiap orang disubsidi 5000 rupiah per hari sebagai uang pengeluan diluar beras. Maka Sumut butuh Rp.330 milyar lagi untuk menolong masyarakat tersebut,”tukasnya.

JIKA LOCKDOWN

Jika Pemerintah memutuskan untuk makukan penguncian wilayah (lockdown), maka tenaga kerja informal yang kehilangan pekerjaan akan bertambah lagi. Diperkirakan mencapai sebesar 1.8 juta orang.

Jika kondisi seperti itu terjadi, maka kebutuhan akan mendekati satu triliun rupiah per bulan. Tidak sampai disitu, lockdown juga akan memaksa pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Maka asumsikan 10% masyarakat Sumut mampu bertahan mandiri dari total 12 jutaan jiwa.

 

https://www.youtube.com/watch?v=j-bxW8WwJpA

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV.
Jangan lupa, like comment and Subscribe.

 

“Maka akan ada 10.8 juta jiwa harus siap kita hadapi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Itu masih hitungan dasarnya. Belum berbicara efektifitas dalam pendistribusian bahan kebutuhan pokok maupun bantuan. Belum memperhitungkan besaran anggaran untuk melawan korona,”sambungnya.

KEMAMPUAN ANGGARAN

APBD SUMUT sendiri saat ini sebesar Rp.12 Triliun. Kalau semuanya difokuskan untuk penangan korona. Maka angkanya akan kurang, dengan asumsi bantuan ini berjalan selama 1 tahun. Tanpa ada anggaran yang produktif, bahkan belanja pegawai juga ditiadakan.

“Untuk itu, saya mendorong agar pemerintah daerah dan pusat melakukan perubahan anggaran yang lebih banyak difokuskan untuk menangani korona yang mulai menghantam perekonomian. Selain itu, yang kaya membantu yang miskin. Jangan tamak, karena saat ekonomi tidak berjalan, semua nantinya akan merasakan dampaknya,”pungkasnya.

“Karena corona ini bukan hanya telah merusak urusan kesehatan maupun tatanan ekonomi masyarakat. Tetapi sangat potensial memicu masalah sosial lainnya. Kita harapkan masyarakat arif, dan pemerintah bergerak cepat,”tandasnya.

 

https://www.youtube.com/watch?v=RzWQ3_ThV08

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV.
Jangan lupa, like comment and Subscribe.

 

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru