Kemarau Melanda, Warga Kabupaten Kupang Konsumsi Air Embung Keruh dan Kotor

digtara.com – Selain angin kencang, musim kemarau mulai melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Warga Konsumsi Air Embung Keruh dan Kotor
Baca Juga:
Sebagian warga di Kabupaten Kupang, NTT kesulitan air bersih, akibat mulai dilanda musim kemarau.
Di Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang misalnya, kurang lebih 300 jiwa yang mendiami Dusun Empat Naeotel, terpaksa mengkonsumsi air embung yang keruh dan kotor.
Di pinggiran embung tersebut terdapat banyak bekas kaki ternak sapi. Sehingga tidak menutup kemungkinan selain warga setempat, ternak sapi juga menggunakan embung sebagai sumber mata air.
Terpaksa
Marthen Tapatab, salah seorang warga Dusun Empat Naeotel, kepada wartawan mengaku, dirinya bersama warga lain kesulitan mendapatkan air bersih, sehingga terpaksa mengkonsumsi air embung tadah hujan yang dialirkan ke bak penampung.
Baca: Satu Mahasiswi Fakultas Kedokteran Undana Kupang Positif Covid-19
“Terpaksa kami pakai air ini karena tidak ada mata air lain disini. Air dari embung ini kami pakai untuk minum, masak dan cuci,” katanya, Jumat (28/8/2020).
Ia kuatir akan semakin kesulitan mendapatkan air bersih beberapa bulan kedepan, lantaran debit air di embung tersebut semakin menyusut sementara warga menjadikannya sebagai mata air utama.
“Ada mata air tapi di desa tetangga yang jaraknya sampai lima kilometer, kami tidak mau kesana karena hanya bawa dua jerigen. Selain itu akses jalan juga parah jadi kami tidak bisa sewa mobil tangki untuk masuk ke dusun ini. Sopir tangki air tidak mau ambil resiko,” ungkapnya.
Kepala Dusun Empat Naeotel, Desa Bokong, Antonius Amnaha berharap kepedulian pemerintah Kabupaten Kupang.
Ia meminta pemerintah agar menambah satu buah embung, agar warga dusun empat Naeotel tidak kesulitan air bersih di saat kemarau melanda.
“Kami di sini jumlah kepala keluarga sebanyak 64, sedangkan jumlah jiwa kurang lebih 300. Warga usul pembuatan sumur bor, tapi pernah ada tim teknis datang survei. Namun mereka bilang daerah kami tidak memiliki sumber air bawah tanah, sehingga usulan sumur bor itu ditolak. Kami harap pemerintah menambah satu embung lagi yang berukuran besar, agar bisa mencukupi kebutuhan kami disaat seperti ini,” harapnya.
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Kemarau Melanda, Warga Kabupaten Kupang Konsumsi Air Embung Keruh dan Kotor

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
