Pemko Medan Akan Adopsi Skybridge Konsep Anies Baswedan

digtara.com – Pembuatan Skybridge yang berada di sisi timur Lapangan Merdeka, Medan akan mengadopsi konsep yang dibuat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Baca Juga:

• Ketua DPRD Sumut Sambut KoJAM Dalam Kolaborasi Pemberitaan
• Mahasiswa di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sebelum Tewas, Korban Sempat Minta Uang Beli Pulsa
• Polisi Amankan Orangtua Balita yang Aniaya Anak hingga Meninggal Dunia

Untuk diketahui, pembangunan Skybridge ini sudah lebih dari 5 tahun terbengkalai. Akibatnya, kondisi bangunan yang tepat berada di depan Stasiun Kereta Api Medan ini dalam kondisi yang memprihatinkan.

Setelah sempat tertunda pada 2020 lalu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan, melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (PKP2R) Medan telah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan Skybridge tahun ini.

Kepala Dinas PKP2R Medan, Benny Iskandar mengatakan, melihat kondisi yang ada saat ini, desain Skybridge akan diubah. Perubahan itu sendiri antara lain tanpa adanya eskalator dan AC.

“Design skybridge berubah, dengan kondisi yang ada saat ini banyak rusak, kita rubah konsep nya dengan model sekarang tanpa AC, terbuka, tanpa eskalator, pakai tangga, seperti di tanah Abang, Sudirman (DKI Jakarta) main lampu kalau malam, tidak bertutup atau berkaca lagi,” kata Benny Iskandar, Jumat (29/1/2021).

Ia mengatakan, alat-alat seperti eskalator, kaca AC yang ada di Skybridge sisi timur Lapangan Merdeka sudah dalam kondisi memperihatinkan. Bahkan tidak dapat difungsikan kembali.

“Alat-alat sekarang rusak, (kalau) dibeli mahal, kemudian AC berhilangan, kalau mengadakan ini sama dengan membangun baru biayanya,” bilangnya.

Merubah konsep Skybridge menjadi lebih terbuka, diakuinya akan mengurangi biaya pemeliharaan.

“Apabila pakai eskalator dan AC perawatan mahal, sementara itu kita gak hemat energi lagi, eskalator itu biaya perawatan Rp 1,5 juta perbulan, setahun sudah Rp 15 juta lebih. Untuk berkesinambungan, tidak ada pencurian lagi, pakai konsep seperti itu, memang konsepnya begitu, ada atap dan selubung dengan kemiringan tertentu tidak akan masuk air. Coba lihat di Senayan, Tanah Abang seperi itu,” demikian Benny.