Kapus Namu Trasi Diduga Lakukan Pungli
Digtara.com – Dugaan pungutan liar (Pungli) terhadap tunjangan kinerja (Tukin) para tenaga kesehatan (Nakes) di jajaran Puskesmas Namu Trasi, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, yang diduga dilakukan oleh Kepala Puskesmas dr Nirwana mencuat kepermukaan.
Baca Juga:
Informasi yang diterima digtara.com, pungli Tukin para Nakes disebut-sebut sudah terjadi cukup lama. Namun, para nakes enggan bersuara karena takut mendapatkan tekanan terhadap posisi mereka.
Bahkan, ironisnya, tidak hanya pungli Tukin, para nakes juga dikabarkan dipungut biaya foto copy pengurusan tukin sebesar Rp15000.
Sedangkan untuk Tukin, para nakes yang bekerja di jajaran Puskesmas Namu Trasi, diduga dikenakan sebesar Rp150 ribu hingga Rp250 ribu per bulan. Belum lagi dugaan pungli bantuan operasional kesehatan (BOK) yang dicairkan per empat bulan serta jasa medis untuk pasien BPJS yang cair per tiga bulan.
Di samping maraknya dugaan pungli ini, para nakes yang bekerja di 5 puskesmas pembantu, disebutkan sebagian besar jarang masuk dan pulang tidak tepat waktu. Para nakes yang tidak disiplin itu juga disebutkan wajib memberikan biaya tambahan saat hak mereka dicairkan.
Terkait hal ini, Kepala Puskesmas Namo Terasi, dr Nirwana saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu membantah hal terus. Dirinya mengatakan kalau pengutipan atas kesepakatan bersama.
“Itu kesepakatan bersama dan kami yakin ada orang-orang yang tidak suka dengan kami, sehingga memunculkan kabar yang menjatuhkan kami,” katanya.
Dia juga meminta agar awak media mengatakan siapa yang menyebarkan kabar tersebut sehingga menjadi konsumsi publik.
“Dari mana bapak tau tentang ini, siapa yang kasih tau, saya penasaran kali dengan orang yang nyebarkan kabar ini,” pungkasnya berharap agar rekan media mau memberitahu sumber tersebut.