Sejarah Hari Ini, 2 Oktober Sebagai Hari Batik Nasional, Sempat Diklaim Malaysia

digtara.com – Hari ini, Jumat 2 Oktober 2020 adalah Hari Batik Nasional yang mulai diperingati sejak tahun 2009.
Baca Juga:
Peringatan ini bermula setelah batik memperoleh pengakuan dunia pada tahun 2009 dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).
Organisasi ini menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia tak benda atau intangible cultural heritage.
Batik Indonesia didaftarkan untuk mendapat status ICH melalui kantor UNESCO di Jakarta oleh kantor Menko Kesejahteraan Rakyat mewakili pemerintah dan komunitas batik Indonesia, pada 4 September 2008.
Dari 76 seni dan budaya warisan dunia yang diakui UNESCO saat itu, Indonesia hanya menyumbangkan satu. Adapun China ketika itu menyumbangkan 21 dan Jepang menyumbangkan 13 warisan.
Menurut UNESCO, batik dinilai sebagai ikon budaya yang memiliki keunikan dan filosofi mendalam, serta mencakup siklus kehidupan manusia.
Saat itu, setelah UNESCO resmi menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia tak benda. Presiden SBY meminta seluruh masyarakat Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009 mengenakan batik.
Sebelum batik, UNESCO telah menyatakan wayang dan keris sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.
Baca: Aduh! Batik Diklaim sebagai Kerajinan Tradisional China, Begini Komentar Netizen
Penetapan Hari Batik Nasional
Penetapan Hari Batik Nasional juga sebagai usaha pemerintah dalam meningkatkan martabat bangsa Indonesia dan citra positif indonesia di forum internasional.
Karena pengakuan terhadap batik sebagai warisan leluhur bangsa indonesia sama halnya dengan pengakuan dunia internasional terhadap mata budaya Indonesia.
Tujuan lain dari pengakuan batik sebagai warisan leluhur indonesia adalah untuk menumbuhkan kecintaan serta rasa bangga masyarakat indonesia terhadap kebudayaan Bangsanya.
Selain itu, Penerbitan Kepres No 33 Tahun 2009 yang menetapan hari Batik Nasional juga dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batikIndonesia.
Sebagian besar batik diproduksi oleh industri kecil, sehingga dengan semakin sering masyarakat memakai batik secara langsung dapat menghidupkan usaha kecil menengah.
Sejarah Batik
Batik memiliki sejarah panjang, di mana setiap corak atau motifnya mengandung filosofi atau makna yang begitu kental dengan nilai-nilai kehidupan.
Baca: Raih 4 Rekor MURI, Morris Alexander: Semua Bisa Saya Jadikan Karya Seni
Batik berasal dari bahasa Jawa “ambhatik”, dari kata “amba” yang berarti lebar, luas, kain; dan “titik” atau “matik” yang artinya menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar.
Dalam bahasa Jawa, batik ditulis “bathik”.
Dengan demikian, pengertian batik adalah seni lukis di atas kain dengan menggoreskan malam (lilin) pada alat bernama canting.
Kerajinan batik di Tanah Air dipercaya sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.
Kemudian meluas keberbagai daerah dan khususnya ke Pulau Jawa setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19.
Walaupun nama batik berasal dari bahasa Jawa, teknik batik diduga berasal dari Mesir Kuno atau Sumeria lebih dari 1.000 tahun lalu.
Teknik serupa batik juga merambah Tiongkok, India, Jepang, Afrika, dan Senegal ribuan tahun lalu, hingga ke Indonesia.
Motif-motif abstrak, motif candi, awan, wayang beber, dan lain sebagainya mulai dikembangkan pada masa itu.
Penulisan batik pun mulai ditujukan pada media yang berbeda.
Kain putih atau kain-kain berwarna terang menjadi pilihan utama karena dianggap lebih tahan lama dan bisa digunakan untuk pemanfaatan yang lebih banyak dan kepopuleran kain batik semakin lama semakin berkembang.
Galery Krinara Craft and Art Tempat Berkumpulnya Hasil Terbaik Para Seniman
Pada waktu itu kerajaan Majapahit, Mataram, Demak, dan kerajaan-kerajaan setelahnya, menjadikan kain batik sebagai simbol budaya.
Khusus pada masa pengaruh Islam, motif batik yang berwujud binatang ditiadakan kecuali dengan menyamarkannya menggunakan lukisan-lukisan lain.
Sekilas tentang Batik Batik telah berkembang di berbagai daerah di Indonesia.
Namun menurut maestro batik Iwan Tirta dalam bukunya A Play of Light and Shades, batik boleh jadi berkembang secara bersamaan di beberapa tempat di dunia.
Di Indonesia sendiri, Iwan menyebut pada akhir abad ke-19 seorang akademisi bernama Rouffer melaporkan adanya motif batik sehalus gringsing diproduksi di Kediri pada abad ke-12.
Corak batik tersebut menggambarkan sisik ikan. Ini artinya, kemungkinan besar, motif batik tersebut dibuat menggunakan canting.
Kemudian dalam perkembangannya, batik berkaitan erat dengan kesenian lain yakni wayang, tarian, dan lagu.
Oleh karenanya, batik memiliki ciri yang terkait dengan komunitas pembuatnya.
Bahkan, sebagian cirinya menggambarkan suasana zaman dan alam sekitarnya.
Batik pada perjalanannya kemudian diproduksi untuk keperluan komersial, meski sebagian lain ada juga yang menggunakan batik untuk melengkapi kebutuhan adat serta tradisi.
Tetapi, ia berpendapat, batik Jawa menjadi sangat halus karena coraknya yang berkembang luas.
Selain itu, batik Jawa juga memiliki keistimewaan lain yakni metode pewarnaannya yang maju, serta ada penyempurnaan dalam tekniknya.
Iwan menyebut, cikal bakal batik bentuknya lebih sederhana.
Adapun kain simbut dari Banten merupakan salah satu contoh batik paling awal yang pernah ada.
Kain ini dibuat dengan menggunakan bubur nasi sebagai perintang warna.
Kemudian kain ma’a dari Toraja juga menggunakan teknik serupa dalam pewarnaan, yakni menggunakan bubur nasi.
Bahkan para ahli menduga, batik berasal dari wilayah Toraja karena wilayahnya yang terisolasi di pegunungan.
Hal ini kemudian memunculkan teori bahwa Indonesia bisa jadi merupakan tempat lahirnya batik pertama.
Sengketa Batik
Dulu Malaysia pernah mengklaim batik adalah milik mereka.
Polemik pun muncul akibat klaim Negeri Jiran terhadap batik ini.
Tahun 2008 Pemerintah Indonesia tidak diam dengan klaim Malaysia tersebut.
Pemerintah Indonesia pun mendaftarkan Batik ke dalam jajaran daftar representatif budaya tak benda warisan manusia UNESCO atau Representative List of Intangible Cultural Heritage-UNESCO.(5)
Untuk mendapat pengakuan representatif sebagai warisan budaya, proses yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia terbilang cukup panjang.
Berawal pada 3 September 2008 dengan proses Nominasi Batik Indonesia ke UNESCO, yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada 9 Januari 2009 untuk diproses lebih lanjut.
Puncaknya, pada tanggal 2 Oktober 2009 diakhiri dengan UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia yang dilaksanakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Dan akhirnya tanggal 2 Oktober juga diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Sejarah Hari Ini, 2 Oktober Sebagai Hari Batik Nasional, Sempat Diklaim Malaysia

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
