10 Rumah dan 7 Hektar Sawah Rusak Akibat Banjir di Alor
digtara.com – Banjir yang melanda Desa Malaipea, Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor, NTT, Rabu (3/11/2021) petang merusak sejumlah fasilitas. 10 rumah dan 7 hektar sawah rusak.
Baca Juga:
“Dampak dari banjir rumah warga yang mengalami kerusakan sebanyak 10 rumah dengan rincian tiga rumah mengalami rusak berat dan tujuh rumah mengalami rusak rinngan karena terendam lumpur/ banjir masuk,” ujar Kapolres Alor, AKBP Agustinus Christmas, SIK saat dikonfirmasi Kamis (4/11/2021).
Kerusakan juga melanda sawah milik warga.
“Kurang lebih tujuh hektar (sawah) mengalami kerusakan,” tambah Kapolres Alor.
Sementara fasilitas umum yang rusak yakni satu unit jembatan penghubung Dusun I ke Dusun II.
“Tidak ada korban jiwa,” ujar Kapolres Alor.
Untuk sementara, warga korban banjir ini mengungsi sementara. “Masing-masing kepala keluarga mengungsi di rumah keluarga masing- masing,” tambah Kapolres Alor.
Anggota kepolisian dari Polsek Alor Sslatan dipimpin Kapolsek Alor Selatan, Iptu I Gusti Ngurah Arya Putra dan camat Alor Selatan Imanuel Saldeng SH, setelah menerima informasi langsung mendatangi lokasi banjir dan melakukan tindakan kepolisian.
Kepala BPBD Kabupaten Alor Marthen Maubeka, SH juga ke lokasi kejadian melaksanakan pengecekan dan pendataan dampak dari bencana banjir yang dialami warga.
Hingga saat ini hujan sudah reda dan banjir sudah surut.
Curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kabupaten Alor, Rabu (3/11/2021) petang.
Tinggi nya curah hujan ini menyebabkan bencana banjir yang melanda Dusun 02, Desa Malaipea, Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor, NTT.
Tingginya curah hujan ini juga menyebabkan jebolnya tanggul sungai Paliwang yang sedang dalam tahap pengerjaan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PT PP) dan menyebabkan beberapa rumah warga serta tanaman terkena luapan air.
Tidak ada korban jiwa dan peristiwa ini dan sejumlah warga mengalami kerugian material.
Ada tiga rumah warga di RT 08/RW 04 Dusun 2 Desa Malaipea yang berdampak banjir dan mengalami rusak berat diantaranya rumah Kornelis Kamenglehi, Yonathan Nendegolu dan rumah milik Agustina Kamenglehi.
BPBD Kabupaten Alor memperkirakan kerugian akibat bencana banjir tersebut mencapai ratusan juta rupiah.
Selain kerusakan rumah tinggal, juga ada kerusakan lahan pertanian dan perkebunan, akses jalan serta jembatan penghubung Desa Malaipea dengan Kecamatan Alor Tengah Utara terputus.
Saat ini warga yang rumahnya rusak berat mengungsi di rumah Nahum Padafing di RT 08/RW 04, Dusun 2, Desa Malaipea.
Beberapa jam pasca banjir di Desa Malaipea ini, air sudah mulai surut karena berkurangnya intensitas hujan.
Banjir juga sempat menggenangi rumah warga namun saat ini sudah surut dan badan jalan penghubung dari Desa Welai Selatan menuju Desa Malaipea saat ini sudah dapat dilewati.
Diperoleh informasi kalau banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan jebolnya tanggul sungai Paliwang yang sedang tahap pengerjaan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan menyebabkan pemukiman dan lahan pertanian terendam setinggi 20 centimeter.