Jumat, 29 Maret 2024

Angka Kematian Global Akibat Covid-19 Lewati 30 Ribu Jiwa

- Minggu, 29 Maret 2020 00:03 WIB
Angka Kematian Global Akibat Covid-19 Lewati 30 Ribu Jiwa

digtara.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat angka kematian global akibat Covid-19 (Virus Korona) telah mencapai 30 ribu kasus. Data itu dicatatkan terakhir pada Sabtu, 28 Maret 2020 kemarin.

Baca Juga:

Seperti dilansir AFP pada Minggu (29/3/2020), jumlah kematian global akibat Covid-19 mencapai angka 30.003 jiwa. Di mana Benua Eropa menjadi wilayah kontributor terbanyak dengan jumlah lebih dari 20.000 orang.

WHO sendiri mencatat, Covid-19 telah menginfeksi di 201 negara dunia. Angka kematian akibat virus korona di Benua Biru itu saat ini mencapai 21.334 jiwa. Di mana korban fatal terbesar ada di Italia (10.023 kematian), diikuti Spanyol (5.690 kematian). Kasus positif Covid-19 di Eropa sendiri saat ini sudah lebih dari 330 ribu.

KEMATIAN DI ITALI

Kematian di Italia sendiri menjadi yang terbesar di dunia. Pada Sabtu jumlah kematian mencapai 889 jiwa, sementara sehari sebelumnya tercatat sebagai rekor terburuk dunia yakni 969 kematian.

Jumlah kasus positif terinfeksi virus korona di Italia meroket dan melampaui China. Berdasarkan data Johns Hopkins University Italia memiliki 86.498 kasus, sementara China memiliki 81.946 kasus.

Jumlah kasus itu menjadikan Italia sebagai negara kedua terbanyak dengan kasus positif di dunia. Urutan pertama ditempati Amerika Serikat dengan 104.837 kasus. Dikutip dari CNN, terdapat 10.950 kasus yang dinyatakan sembuh di Italia hingga Sabtu petang WIB.

Kepala Institut Kesehatan Nasional Italia , Silvio Brusaferro, mengatakan negaranya tak bisa lengah menghadapi infeksi Covid-19. Pasalnya, lembaganya memprediksi tren peningkatan infeksi Covid-19 di Italia belum selesai.

“Kita baru akan mencapai puncak pada beberapa hari ke depan,” kata Brusaferro seperti dikutip dari AFP.

LOCKDOWN DIPERLUAS DI SPANYOL

Sementara itu Pemerintah Spanyol, pada Sabtu lalu memperbesar lockdown ke seantero negeri termasuk menghentikan semua kegiatan nonesensial.

“Semua pekerja di bidang aktivitas ekonomi nonesensial harus tetap di rumah selama dua pekan,” ujar Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.

“Hal yang paling utama adalah memperlambat jumlah orang yang dibawa ke rumah sakit,” imbuhnya.

Spanyol telah menjadi negara dengan tingkat fatalitas terburuk kedua setelah Italia. Pada Sabtu, dalam tempo 24 jam terakhir saja, tercatat jumlah kematian mencapai 832 orang. Sementara itu, kasus positif di negara itu saat ini telah melebihi 72 ribu.

Meskipun demikian, Koordinator Kegawatdaruratan Kementerian Kesehatan Spanyol, Fernando Simon mengatakan sudah terlihat tren pelambatan jumlah pasien posiif baru di negara itu. Namun, jumlah yang memuncak itu telah membuat sistem perawatan intensif di negara itu menjadi tertekan.

“Kami betul-betul perlu mengecilkan dengan sangat tajam (jumlah infeksi)… Sehingga kita tidak perlu mencapai krisis kapasitas (layanan medis) seperti ini,” kata Simon.

 

https://www.youtube.com/watch?v=luruuhBXtRA

 

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru