Hafalan Sejak TK, Remaja Asal Lamongan Hafidz Alquran 30 Juz
digtara.com – Namanya Junda Suci Fajrin. Siswi cantik umur 14 tahun asal Desa Soko Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan ini seorang hafidz atau hafal Alquran 30 juz. Hafalan Sejak TK, Remaja Asal Lamongan Hafidz Alquran 30 Juz
Baca Juga:
Siswi kelas 9 SMPIT Al Uswah itu berhasil menjadi hafidz setelah menghafal Alquran sejak masih TK. Setoran hafalan dilakukan pada 28 Agustus 2021 secara virtual kepada gurunya di SMPIT Al Uswah.
Setoran juga didampingi oleh orangtua Junda. Awalnya ia sering bersama orang tuanya mengajarkan Alquran di rumah. Berkat sosok ayah yang sering memberikan pendampingan hafalan Alquran, Junda bisa selesai hafalan juz 30 di usia dini.
Seusai lulus TK, Ia melanjutkan pendidikan di SDIT Insan Cendekia Lamongan. Di jenjang sekolah dasar ini ia mampu menuntaskan 2 juz. Di kelas 1 tuntas juz 29 dan kelas 3 juz 28.
Selanjutnya hingga lulus sekolah dasar ia memperdalam dan memperlancar hafalannya yang berjumlah 3 juz. Ia mampu menghafal setelah melalui pembinaan guru dan orang tuanya di rumah.
Bertekad menuntaskan hafalannya hingga 30 juz, Junda melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMPIT Al Uswah Tuban Islamic Boarding School.
Sekolah hafidz Quran yang beralamat di Desa Sugiharjo Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban ini menjadi jujugan santri hafidz Quran di tanah air.
Melalui program Super Tahfiz Quran (STQ) yang ia ikuti di kelas 7 dalam waktu enam bulan bisa menuntaskan 10 juz. Ia mengaku begitu mudah menghafal Quran dalam program ini dikarenakan fokus menghafal Quran saja.
Berlanjut ke kelas 8 Junda menuntaskan 17 juz yang juga melalui program STQ durasi enam bulan juga. Jadi total 30 juz selesai dihafalkan oleh Junda saat duduk di kelas 8 SMPIT Al Uswah Tuban.
Dalam menghafal Quran lebih banyak dilakukan saat di asrama pondok SMPIT Al Uswah Tuban. Setiap harinya ia mampu menghafal 4 halaman. Mulai bangun tidur (waktu tahajud) hingga sore tiba, waktu luangnya ia habiskan untuk murojaah. Ia ketika membaca 3 kali sudah bisa menghafal dengan mudah.
Junda memberikan tips mudah menghafal, yakni sering diulang-ulang bacanya, fokus, dan punya komitmen kuat dalam menjadi hafidz. Ia sejak kecil sudah dibiasakan oleh orang tuanya dekat dengan Al-Quran.
“Motivasi terbesar saya adalah menjadi hafidz yakni membahagiakan kedua orang tuanya. Orang tua ingin mempunyai anak yang hafidz 30 juz, buat sekolah tercinta SMPIT Al Uswah, dan ketika lulus nanti pengen buat sekolah hafidz Quran,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa di lingkungan SMPIT Al Uswah Tuban sangat mendukung untuk menjadi hafidz. Sebab di sini bisa fokus menghafal tanpa ada gangguan handphone.
“Dampingan ustaz-ustazah juga sangat bagus. Ia memberikan pesan kepada teman-temannya untuk terus berjuang dalam menuntaskan hafalan, jangan malas-malasan, dan bahagiakan orang tua,” lanjutnya.
Ansor, ayah Junda, bersyukur karena Allah telah memberi kemudahan, kekuatan kepada ananda yang telah tuntas menghafal sampai 30 juz. “Terima kasih kepada segenap ustaz/ustazah Al Uswah yang sabar mendampingi dan membimbing ananda,” ucapnya.
Sebagai orang tua Ansor, dari awal melihat ada kelebihan pada diri kepada putrinya dalam hal tartil serta menghafal Alquran. Kami juga selalu memotivasi bahwa tidak semua orang bisa diberi kemudahan dalam menghafal Alquran.
“Pada waktu di tingkat SD ananda kalau di antar jemput saya selalu murojaah juz 30 sedangkan ananda mendengarkan. Bahkan ananda hafal juz 30 bisa dikatakan lewat antar jemput di atas motor,” ungkapnya.
Harapan kami bisa menempuh pendidikan yang ada program tahfidznya, itu demi menjaga hafalanya. Karena menjaga jauh lebih sulit daripada menghafal. “Serta kelak menjadi pribadi yang Qur’ani yang bisa membawa keberkahan bagi keluarga di dunia dan akhirat,” harapnya seperti dilansir dari suara.com—jaringan digtara.com.
[ya]Â Hafalan Sejak TK, Remaja Asal Lamongan Hafidz Alquran 30 Juz