Mahasiswa Baru UMSU Diajak Cegah Paham Radikalisme
digtara.com | MEDAN – Letnan Jenderal (Purn) Drs.Muhammad Munir selaku ketua Dewan Analisa Strategi (DAS) Badan Intelejen Negara turut hadir memberikan materi wawasan kebangsaan dalam Pembekalan Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) UMSU di kampus utama Jalan Kapt. Muchtar Basri, Medan.
Baca Juga:
Dalam sambutannya di hadapan ribuan Mahasiswa dan civitas akademika UMSU serta para undangan, ia mengaku bersyukur dapat hadir di kampus UMSU dalam rangka bersilaturahmi dengan Mahasiswa Baru UMSU.
“Saya bersyukur dapat bersilaturahmi dengan Maba (Mahasiswa Baru) UMSU, ini merupakan satu momen bagus. Karena dengan silaturahmilah pada hakikatnya persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dapat kita mewujudkan,” ucapnya bangga.
Lanjutnya ia juga memberikan informasi perihal kondisi Indonesia yang saat ini berada di era globalisasi, dimana ideologi pancasila pasti selalu dapat gempuran dari luar maupun dalam negeri yang cukup mengkhawatirkan.
“Indonesia pada saat ini masuk di era globalisasi yang mendorong semakin majunya teknologi informasi. Dalam hal ini mudahnya masuk aliran atau ideologi baru seperti radikalisme dan terorisme memberikan gempuran yang sangat keras pada ideologi pancasila,” jelasnya.
Ia juga berharap dan menghimbau semoga Mahasiswa Baru mampu menjadi kader bangsa, membentengi paham radikalisme yang sudah mulai mencari suaka di dalam kampus.
“Kita mengharapkan mahasiswa ini menjadi kader bangsa untuk membentengi, mencegah masuknya paham radikalisme. Karena kita melihat paham radikalisme ini sangat bahaya bagi keberlangsungan negara kita. Mari kita sama-sama mencegah paham ini (radikalisme) agar tidak meluas karena kita sudah punya ideologi pancasila,” harapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dr. Agussani, MAP. Ia mengatakan bahwa sebagai seorang Mahasiswa yang jugs disebut dengan intelektual muda harus kritis terhadap suatu pemikiran yang radikal dan menyimpang.
“Mahasiswa sebagai kaum intelektual muda harus lebih bisa menyortir mana pemikiran yang baik dan tidak. Jangan mudah terpapar oleh paham – paham yang bertentangan dengan Pancasila,” tandasnya.