Tahun Depan UN Diganti Asesmen Nasional
digtara.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim mengatakan, mulai tahun 2020 Ujian Nasional (UN) resmi diganti menjadi Asesmen Nasional mulai tahun 2021 mendatang.
Baca Juga:
Nantinya, Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian. Yyaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Nadiem menyebut, Asesmen Nasional menjadi penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan. Peningkatan sistem evaluasi pendidikan menjadi bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang juga didukung penuh oleh Presiden Joko Widodo.
Tujuan utamanya adalah mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
BACA JUGA: Pemerintah Akan Rotasi Guru Dalam Zonasi
Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) mengundang para pemangku kepentingan di bidang pendidikan. Khususnya untuk memberikan masukan terhadap rencana penerapan Asesmen Nasional pada 2021.
“Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia,†seperti dilansir dari laman Kemendikbud, Kamis (12/11/2020)
Capaian Literasi…
CAPAIAN LITERASI DAN NUMERASI
Asesmen Nasional 2021, jelas Nadiem, adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah.
Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.
BACA JUGA: USBN dan UNBK SMP di Medan Aman dan Lancar
“Fokus pada kemampuan literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata pelajaran karena justru membantu murid mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bentuk angka atau secara kuantitatif,†jelas Mendikbud.
Survei Karakter…
SURVEI KARAKTER
Bagian kedua dari Asesmen Nasional adalah survei karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila.
“Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong-royong, bernalar kritis, dan kreatif,†tutur Mendikbud.
Bagian ketiga dari Asesmen Nasional adalah survei lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
BACA JUGA: Dipenjara, Warga Binaan Lapas Tanjung Pura Tetap Ikuti UNBK
Asesmen Nasional pada tahun 2021 dilakukan sebagai pemetaan dasar (baseline) dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid.
“Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya,†kata Mendikbud.
Kemendikbud juga akan membantu sekolah dan dinas pendidikan di daerah. Yakni dengan cara menyediakan laporan hasil asesmen yang menjelaskan profil kekuatan dan area perbaikan tiap sekolah dan daerah.
Pemerintah mengajak semua para pemangku kepentingan untuk bersiap dalam mendukung pelaksanaan Asesmen Nasional mulai tahun 2021. Ini sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=aZcEnqHuYf0
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Tahun Depan UN Diganti Asesmen Nasional