Mahasiswa Ushuluddin UINSU Ikuti Pelatihan Jurnalistik
digtara.com- Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Study Islam (FUSI) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU), Rabu (9/11/2022) di Hotel Madani Medan, menggelar pelatihan jurnalistik.
Baca Juga:
Dekan FUSI UINSU, Prof Dr Amroeni Darajat MA mengatakan, pelatihan ini menarik untuk diikuti.Karena memberi pembekalan bagi mahasiswa untuk menulis. “Dari menulis menunjukkan bahwa engkau hidup pada hari itu,” ujar Amroeni.
Amroeni mengajak mahasiswa untuk membiasakan diri menulis. “Menulislah setiap hari walau satu paragraf,” katanya.
Sesuai tema pelatihan, lanjut Amroeni “Mengukir Legacy Via Narasi” maksudnya adalah peninggalan yang bisa dibaca. Artinya warisan tulisan akan hidup selamanya walaupun penulisnya sudah meninggal dunia.
Baca: Plt Rektor UINSU Diminta Perbaiki Tata Kelola Kampus, Batalkan Penerimaan BLU
Diharapkan peserta serius mengikuti kegiatan pelatihan ini sehingga outputnya mahasiswa Ushuluddin mumpuni dalam menulis. “Gali informasi dan pengetahuan dari para narasumber,” ujar Amroeni.
Ketua Panitia Seminar Dr Junaidi SPdI,M.Si mengatakan, kegiatan ini diikuti mahasiswa FUSI perwakilan dari seluruh jurusan. Kegiatan berlangsung satu hari dengan menghadirkan dua narasumber dari praktisi jurnalis.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan bagi mahasiswa dan dapat mengaplikasikannya. Diharapkan mahasiswa dapat membuat sejarah yang baik lewat karya tulis.
Hadir dalam acara itu Wakil Dekan III FUSI UINSU Prof Dr Muzakkir M.Ag, Sekretaris panitia pelaksana Dr Aprilinda M. Harahap MAg, dan Heru Syahputra M.Pem.I
Baca : Universitas Muhammadiyah Kupang Banyak Diisi Mahasiswa Nasrani
Salah seoarang narasumber Sugiatmo MA (Pemimpin Redaksi digtara.com) dalam materi “Menulis bagi Pemula” menyampaikan beberapa kiat untuk memulai menulis bagi pemula. “Menulis itu mengasikkan, mengapa ?” ujarnya memulai pelatihan.
Selain menyampaikan paparan tentang teknik menulis bagi pemula, peserta juga dibimbing untuk melakukan praktik. “Pelatihan ini sangat menyenangkan, apalagi disampaikan oleh pemateri yang mumpuni,” ujar Mayang salah seorang peserta.
Mahasiswa, lanjut Mayang, berharap ada pelatihan lanjutan agar lebih memahami hingga bisa mempraktikkannya di “alam nyata”.