Siap-Siap, Tahu dan Tempe Bakal Langka
digtara.com – “Pada hari ini saya mendapatkan keluhan dari para pedagang tahu maupun tempe. Dimana sejumlah pedagang membeberkan kalau pasokan tahu untuk dijual akan mengalami penurunan nantinya. Atau bahkan tidak akan ada tahu sama sekali,” ungkap ekonom, Gunawan Benjamin, Selasa (9/2/2021). Tempe Bakal Langka
Baca Juga:
Menurut Gunawan, alasannya ada aksi mogok produsen tahu yang dilakukan di wilayah Medan dan sekitarnya. Keterangan dari beberapa pedagang aksi mogok ini akan berlangsung hingga Selasa pekan depan.
Meskipun saya belum mendapatkan jawaban langsung dari pengusaha tahu terkait dengan kabar dari pedagang tersebut.
Dari hasil pembicaraan sejumlah produsen tempe, ada pedagang yang lebih memilih berjualan meskipun harus menghadapi sejumlah risiko.
Salah satu resikonya adalah barang kemungkinan tidak laku dan berpeluang kembali lagi ke produsen.
Sejauh ini banyak produsen yang menjual tahu atau tempe dengan cara titipan. Artinya dititipkan dahulu baru nanti diminta pembayaran. Kini masalah kian besar karena ada kenaikan harga kedelai.
Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2021 untuk Dikirim atau Posting di Medsos
Pantauan di lapangan harga kedelai dijual dikisaran Rp9.650 per Kg, meskipun ada yang menjual lebih mahal. Sejauh ini harga kedelai yang mahal tersebut sudah berlangsung cukup lama.
Hal ini juga akan berpengaruh kepada konsumsi masyarakat dan diperburuk dengan menurunnya daya beli karena kenaikan harga tempe maupun tahu.
Produsen harus mensiasatinya dengan sejumlah langkah. Walaupun langkah-langkah tersebut tetap tidak membuat banyak pelaku usaha bisa menyelamatkan bisnisnya.
Turunkan Produksi atau Naikkan Harga
Gunawan berpendapat, guna menghindari barang-barang yang tidak laku kapasitas produksi diturunkan. Atau dengan cara menaikkan harga.
Tetapi menaikkan harga membuat pernjualan turun. Efisien pada sisi produksi justru menggerus keuntungan. Alhasil banyak pelaku usaha yang terpaksa menutup sementara usahanya.
Sejauh ini belum ada konfirmasi yang akan menutup secara permanen usaha tahu dan tempe.
Akar masalahnya memang, lanjut Gunawan, ada dikenaikan harga kedelai.
“Bicara kedelai ini kita bicara mengenai impor. Banyak komponen biaya impor yang naik belakangan,” kata dosen ekonomi di UISU ini.
Baca: Kedelai Mahal dan Terbatas, Penghasilan Produsen dan Pedagang Tahu Tempe AnjlokÂ
Belum lagi kenaikan harga komoditasnya itu sendiri. Ditambah daya beli masyarakat yang bermasalah karena resesi akibat pandemik Covid 19.
Lantas apa yang harus dilakukan?. Kalau dari produsen tempe maupun tahu. Selama ini mereka mengharapkan adanya kompensasi biaya produksi.
Mulai dari keringanan listrik, hingga harapan penurunan harga bahan baku. Banyak dari pengrajin tempe dan tahu ini yang mengharapkan bantuan operasional, belum lagi harapan akan adanya relaksasi pembiayaan di tengah kondisi serba sulit seperti sekarang ini.
Siap-Siap, Tahu dan Tempe Bakal Langka