Jatah Perjalanan Dinas TNI Polri Dipotong untuk Penanganan Pandemi

digtara.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bakal memotong anggaran TNI Polri untuk belanja non operasional. Pemotongan anggaran ini dilakukan untuk penanganan pandemi seperti pembelian vaksin dan lainnya.
Baca Juga:
“Kemenhan dan TNI Polri, yang perlu melakukan refokusing dilakukan terutama untuk belanja yang memang bisa dilakukan atau dikurangi. Di luar belanja pegawai dan belanja barang operasional yang tidak perlu direfokusing atau realokasi karena ini yang merupakan prioritas,” ujar Sri Mulyani melansir suara.com, Selasa (16/2/2021).
Adapun, tutur Sri Mulyani, anggaran TNI yang dipotong diantaranya, perjalanan dinas, paket rapat, hingga biaya peralatan mesin, serta biaya yang bukan sebagai prioritas utama.
“Demikian juga Polri untuk refokusing tidak menyentuh belanja pegawai dan belanja barang yang sifatnya operasional karena itu tidak boleh kompromikan. Namun untuk belanja yang masih dihemat paket rapat, perjalanan dinas, renovasi gedung itu masih bisa ditunda,” ucapnya.
Dengan begitu, gaji hingga tunjangan kinerja (tukin) masih dianggarkan sesuai anggaran awal.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia mengakui, anggaran Kemenhan memang paling terbesar kedua dibandingkan Kementrian PUPR.
Ia menambahkan, setengah anggaran dari tiga lembaga merupakan belanja pegawai yang terdiri dari gaji hingga tukin anggota TNI/Polri.
“Alokasi anggaran terbesar adalah untuk gaji dan tukin mencapai hampir lebih dari separuhnya atau separuhnya Rp 57 triliun dan Rp 54 triliun, kemudian untuk pembelian alutsista dan keperluan belanja modal TNI dan Polri,” pungkas dia.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
