Kurs Rupiah Diprediksi Bakal Menguat
JAKARTA – Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang cenderung flat membuat rupiah perkasa. Kemarin, kurs mata uang Garuda di pasar spot menguat 0,69% ke Rp 14.497 per dollar AS.
Kurs tengah rupiah Bank Indonesia juga menanjak 0,28% jadi Rp 14.536 per dollar AS.
Baca Juga:
Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra mengatakan, penguatan rupiah dipicu oleh rilis inflasi sektor konsumer AS periode November, yang stagnan di 0,0%. Angka ini lebih rendah ketimbang CPI bulan sebelumnya.
“Hasil ini mengindikasikan intensitas kenaikan suku bunga acuan akan berkurang di tahun depan,” kata dia, kemarin.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menyebut, tensi perang dagang juga turun. Ini berkat pernyataan Presiden AS Donald Trump dirinya tidak akan menaikkan tarif impor China. Sentimen positif tersebut diyakini masih akan berlanjut hari ini.
Pada penutupan perdagangan tadi padi, indeks dollar menguat tipis ke 97,06 dari Rabu lalu di angka 97,04. Indeks ini mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia.
Reny memprediksi rupiah menguat dan bergerak di kisaran Rp 14.410–Rp 14.500 per dollar AS. Sedangkan Putu memprediksikan rupiah bergerak di rentang Rp 14.420–Rp 14.580 per dollar AS.