Jumat, 22 November 2024

10 Armada Lion Air Digrounded Sejak 12 Maret 2019

Redaksi - Sabtu, 23 Maret 2019 03:21 WIB
10 Armada Lion Air Digrounded Sejak 12 Maret 2019

digtara.com | JAKARTA – Manajemen Lion Air Group telah menghentikan sementara (temporary grounded) operasional sebanyak 10 unit pesawat jenis Boeing 737 Max 8 yang mereka miliki sejak 12 Maret 2019 lalu. Penghentian itu seiring dengan keluarnya larangan terbang dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan.

Baca Juga:

Corporate Communication Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, dengan adanya temporary grounded ini, Lion Air secara keseluruhan tetap beroperasi normal. Lion Air meminimalisir dampak yang timbul agar operasional dapat berjalan dengan baik dan tidak terganggu.

Lion Air tetap melayani rute-rute yang selama ini dioperasikan Boeing 737 MAX 8 dengan mengganti menggunakan armada Lion Air lainnya. Lion Air mengoperasikan berbagai tipe pesawat, terdiri dari 70 Boeing 737-900ER (215 kelas ekonomi), 38 Boeing 737-800NG (189 kelas ekonomi) dan tiga Airbus A330-300 (440 kelas ekonomi).

Lion Air senantiasa memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dengan mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first).

Lion Air melakukan berbagai strategi tepat bertujuan agar operasional penerbangan konsisten pada level terbaik, sehingga memberikan dampak positif terhadap tingkat ketepatan waktu penerbangan (on time performance/ OTP).

“Tingkat ketepatan waktu penerbangan Lion Air selama dua minggu di Maret 2019 mencatatkan rata-rata OTP 88,24%,”tulis Danang dalam keterangan resminya.

Dalam upaya mempertahankan tingkat ketepatan waktu serta menjawab pergerakan penumpang dan pesawat, Lion Air melaksanakan koordinasi intensif bersama pihak terkait guna memastikan kelancaran operasional penerbangan setiap hari.

Lion Air mengoptimalkan pesawat dengan menjalankan rotasi (pergerakan pesawat) disesuaikan jarak pada rute, infrastruktur bandar udara, tingkat keterisian penumpang (demand) dan lainnya. Lion Air menggunakan sistem yang terstruktur dan koordinasi yang berkesinambungan antara perawatan pesawat (maintenance), tim operasional serta keputusan yang cepat (quick action) dalam menentukan rotasi baru apabila ada hambatan yang terjadi di lapangan (irregularities) guna mengurai dampak keterlambatan penerbangan.

“Untuk pengaturan operasional pesawat, Lion Air memiliki utilisasi 8-9 jam per hari, rata-rata enam pesawat menjalani perawatan (schedule maintenance) serta empat pesawat sebagai cadangan (stand by).”tukasnya

Lion Air menerapkan standar operasional prosedur pengoperasian pesawat udara sesuai aturan dan petunjuk dari pabrik pembuat pesawat, termasuk pemeliharaan pesawat, pengecekan komponen pesawat, pelatihan awak pesawat serta hal lainnya. Lion Air juga mengikuti prosedur yang diterapkan oleh DKPPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara), Kementerian Perhubungan RI.

“Lion Air selalu melaksanakan budaya keselamatan (safety culture) di seluruh lini operasional penerbangan.”tandasnya.

[RIL/AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru