Jumat, 22 November 2024

Warga Rasakan Manfaat Food Estate di Humbahas, Tanah Leluhur Kini Jadi Sumber Cuan

- Kamis, 02 September 2021 01:00 WIB
Warga Rasakan Manfaat Food Estate di Humbahas, Tanah Leluhur Kini Jadi Sumber Cuan

digtara.com – Warga Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, yang ikut program Food Estate (FE) merasa senang. Selain memiliki banyak pemahaman di bidang pertanian,  kini warga juga mulai menuai cuan (uang/untung).

Baca Juga:

Salah satunya dirasakan  Haposan Lumbangaol. Tanah leluhur yang sebelumnya tak terpakai kini  membuatnya jadi jutawan.

“Selama ini tanah dari nenek moyang kami ini tidak terawat dengan baik, sekarang menjadi pertanian modern. Itu kentang saya nolak (jual,red) ke FE Rp6.750 per kg,” ungkap Haposan saat kunjungan Menko Kemaritiman dan Investsi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan, Rabu (1/9/2021).

“Saya juga sangat bersyukur belajar ilmu baru bertani. Saya harap ini tidak menurun, terus berjalan dengan baik,” kata Haposan.

Program lumbung pangan nasional atau Food Estate (FE) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) menunjukkan perkembangan positif. Hal itu ditandai dengan meningkatnya hasil panen tanaman yang dikelola petani di sana.

Kentang misalnya dari percobaan yang dilakukan PT Indofood selaku off-taker (investor) mampu menghasilkan 32,3 ton/hektare (Ha). Sementara bawang putih mampu menghasilkan 8 ton/Ha, di atas rata-rata nasional yang sebesar 6,3 ton/Ha.

“Inilah bukti Humbahas memiliki alam yang subur, Tuhan menciptakan ini untuk menjadi lumbung pangan bukan hanya untuk Sumut, tetapi Indonesia juga. Seperti kata Pak Luhut (Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan) bila ini sudah mantap kita lanjut ke tahap kedua dengan target lahan 2.000Ha,” kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang mendampingi Luhut meninjau irigasi tetes dan panen kentang di FE Desa Ria-ria, Humbahas.

Melalui kerja sama yang kuat antarpetani, pemerintah dan juga off-taker, dia optimis FE Humbahas akan terus berkembang.

“Ini tidak bisa dikerjakan hanya sepihak, kita harus bersama-sama, ada ahli pertanian, ahli infrastruktur, petani, pemerintah semua harus bergandengan tangan,” tambah Edy Rahmayadi.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan FE sangat menguntungkan petani. Selain mendapatkan pengolahan lahan modern petani juga mendapatkan pembersihan lahan, pembangunan jalan dan irigasi tanpa dipungut biaya plus sertifikat tanah. Karena itu, Luhut tidak ingin petani melewatkan kesempatan yang sangat berharga ini.

“Dua tahun kita mengerjakan ini dan sudah terlihat perkembangannya secara signifikan. Ini sangat menguntungkan petani kita, mereka belajar dari ahlinya langsung, diajari pertanian modern dengan hasil yang jauh lebih besar. Jadi, jangan lewatkan kesempatan ini,” kata Luhut.

Luhut Binsar Pandjaitan, bersama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wamen LHK Alue Dohong, Kapolda Sumut Panca Putra Simanjuntak dan Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor sempat memanen kentang hasil demplot PT Indofood. Hasilnya cukup memuaskan dengan berat rata-rata 1-2 kg/tanaman.

“Rakyat akan menikmati ini, hasil panen bila kita disiplin mengikuti arahan FE hasilnya akan sangat memuaskan. Ini juga akan membebaskan petani dari tengkulak karena hasil tani akan di ambil FE dengan harga terbaik dan bapak/ibu sudah punya sertifikat sendiri, tak ada yang bisa ganggu asal tanahnya tidak digunakan selain pertanian,” kata Luhut.

Sementara itu, Manajer Lapangan FE Humbahas Van Basten menjelaskan hasil panen kentang petani akan meningkat di masa tanam ke dua dan ketiga di FE. Hal ini dikarenakan kesuburan tanah semakin meningkat di masa tanam kedua dan tiga.

Off-taker FE Humbahas PT Indofood melakukan uji coba dengan benih kentang lokal di Desa Lintong Nihuta dengan di FE lahan bukaan baru dengan luas 1Ha. Kedua lahan ini ditanami 24.000 batang benih kentang. Ternyata benih kentang di Lintong Nihuta menghasilkan 32,3 ton sedangkan di demplot FE masa tanam pertama hanya menghasilkan 20,9 ton.

“Dengan treatment yang tepat hasil panen akan lebih besar di kedua dan ketiga. Tanahnya semakin subur di masa tanam kedua dan ketiga dengan treatment yang kita lakukan di FE,” kata Van Basten.

Sementara itu, untuk menunjang distribusi pertanian di FE Humbahas yang seluas 1.000Ha, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga menyiapkan 8,9 Km jalan efektif. Jalan tersebut ditargetkan selesai Desember 2021.

“Tinggal sedikit yang belum terhubung karena ada sedikit kendala, sebagain besar aspal, ada sertu dan pengerasan tanah. Mudah-mudahan akhir tahun selesai,” kata Direktur Jendral Bina Marga Hedy Rahadian.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru