Dapat Peringat BBB dari R&I, IHSG dan Rupiah Ditutup di Zona Aman
digtara.com | MEDAN – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini mengalami pelemahan. Rupiah ditutup dikisaran Rp.14.222/USD. Pelemahan ini masih relatif kecil dan Rupiah masih dikatakan berada di zona aman.
Baca Juga:
Analis Pasar Modal, Gunawan Benjamin menyebutkan, pergerakan nilai tukar Rupiah pada hari ini dipengaruhi adanya sentimen positif yang berasal dari lembaga pemeringkat Rating and Investment Information Inc (R&I) asal Jepang. Lembaga itu telah memberikan peringkat outlook stabil (BBB) bagi Indonesia. Rating itu menunjukkan kestabilan ekonomi di dalam negeri masih tergolong aman.
“Saya kira ini akan memberikan daya tarik bagi asing untuk berinvestasi di dalam negeri,”sebut Gunawan, Selasa (30/4/2019).
Sementara itu saya kira pelemahan Rupiah hari ini juga terimbas oleh pemulihan Dolar AS, dimana bukan hanya Rupiah yang mengalami tekanan, begitupun mata uang negara lainnya kecuali Yen dan Peso yang masih bertahan.
Disisi lain, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan hari ini berada di teritori positif, IHSG ditutup naik 29 poin atau naik 0,459% di level 6.455. Pergerakan IHSG hari ini disinyalir berasal dari laporan keuangan emiten di kuartal I.
“Sejauh ini beberapa emiten melaporkan kenaikan laba dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya namun demikian banyak pula yang melaporkan penurunan laba dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya seperti laba emiten PT. Pembanguan Jaya Ancol Tbk (PJAA), PT. Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP), PT. Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dan lain lain.
Penurunan laba emiten di kuartal I ini bisa disebabkan oleh beberapa hal diantara kurangnya daya beli sehingga menurunkan tingkat produksi dan pendapatan serta kenaikan bahan baku dan lain sebagainya.
“Namun demikian saya kira ini merupakan hal yang biasa terjadi dimana kedepannya emiten masih dapat melakukan peningkatan kinerjanya serta produktifitasnya. Diharapkan semakin banyak emiten yang melaporkan kenerja keuangannya serta mencatatkan kenaikan laba di kuartal I ini,”harap Gunawan.
[AS]