Luhut Sebut Tanam Cabai di Rumah Tekan Inflasi, Warga Medan: Gak Segampang yang Dibayangkan
digtara.com – Himbauan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan agar masyarakat menanam cabai dan bawang merah di rumah ditanggapi pesimis oleh warga dan ekonom. Himbauan itu menunjukkan pemerintah tidak punya terobosan menekan laju inflasi.
Baca Juga:
“Sekalian suruh nanam padi, harusnya pemerintah memikirkan Inflasi, nampak kali gak ada terobosan,” kata Beni (32),warga Kecamatan Medan Helvetia, kepada SuaraSumut.id, Rabu (31/8/2022).
Beni yang bekerja sebagai driver ojol ini mengatakan, mestinya pemerintah memiliki jalan keluar lain dalam menekan inflasi.
“Harusnya ada jalan keluar lain, seperti menggalakan lumbung pangan dengan mendukung petani lokal,” kata Beni.
Dirinya mengaku pernah berupaya menanam cabai di pekarangan rumahnya. Namun hal itu tidak semudah yang dibayangkan.
“Aku dah pernah praktek, gak segampang yang dibayangkan. Gak semua jenis cabai bisa ditanam, itu buat ribet. Apalagi lahan di Medan pada saat ini terbatas,” katanya.
Sementara, Eka Wati (34) warga Medan Tembung menyampaikan, menanam cabai secara mandiri di pekarangan rumah merupakan ide yang bagus.
“Tapi kan gak semua orang tahu bagaimana menanam cabai, kan butuh unsur tanah yang bagus, pupuk juga. Jadi kalau sekadar imbauan saja, gak ada edukasi, ya sama saja dengan bohong,” jelasnya.
Menanam Cabai Bukan Solusi
Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin mengatakan, imbauan tersebut bukanlah solusi untuk menekan inflasi.
“Kalau itu dilakukan, saya khawatir justru petani yang akan dirugikan dengan ajakan menanam cabai tersebut,” katanya.
Menurutnya Gunawan, memang pada dasarnya harga cabai berfluktuasi. Meski saat ini harga cabai masih mahal, tapi masih berpeluang untuk turun.
“Saat harga turun justru bisa memicu penurunan harga yang lebih dalam dan menekan pendapatan petani,” katanya.
Gunawan membeberkan kemandirian dalam menanam cabai di masing-masing rumah tangga justru bisa jadi ancaman buat petani cabai kehilangan pekerjaannya.