Pemda TTS Apresiasi ICRAF Bantu Bina Puluhan Desa saat Perubahan Iklim
digtara.com - Pj Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Seperius Edison Sipa mengapresiasi kehadiran ICRAF di Kabupaten TTS dalam beberapa tahun terakhir membina kelompok masyarakat di puluhan desa agar tetap eksis di tengah perubahan iklim yang terjadi
Baca Juga:
International Forestry Research and World Agroforestry (ICRAF) sebagai salah satu lembaga penelitian internasional berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten TTS memberdayakan masyarakat melalui kelompok usaha mandiri.
"Ada 12 desa contoh untuk membantu petani dalam menghadapi perubahan iklim. ICRAF cukup membantu masyarakat Kabupaten TTS dalam mengatasi masalah stunting dan kemiskinan dengan memberdayakan masyarakat," ujarnya saat ekspose Land4Lives NTT alias #LahanuntukKehidupan mewujudkan Bentang lahan lestari untuk masyarakat tangguh iklim, Kamis (3/10/2024) di Hotel Harper Kupang.
Ekspose dilakukan untuk mempromosikan pengelolaan bentang lahan yang berkelanjutan guna meningkatkan ketahanan iklim bagi masyarakat lokal.
ICRAF atau World Agroforestry adalah lembaga internasional yang berfokus pada pengelolaan, perlindungan, dan pengaturan hutan hujan tropis dan cagar alam yang didirikan pada tahun 1978 dan bermarkas di Nairobi, Kenya.
ICRAF bekerja sama dengan pemerintah, akademisi, masyarakat sipil, dan perusahaan swasta untuk mengatasi tantangan global seperti deforestasi dan hilangnya keanekaragaman hayati, Krisis iklim, sistem pangan yang tidak berkelanjutan, rantai pasokan dan nilai, ketidaksetaraan ekstrem.
ICRAF Indonesia yang berpusat di Bogor, Jawa Barat saat ini sudah membina 36 desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Koordinator ICRAF NTT, Yeni Fredik Nomeni pada kesempatan yang sama menyampaikan kalau di NTT, dampak perubahan iklim sangat kelihatan sekali, khususnya di wilayah Kabupaten TTS yang menjadi wilayah binaan ICRAF.