Teknologi Pertanian, Poktan Juli Tani Dilatih Produksi Tepung Cabai
digtara.com | MEDAN – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I memfasilitasi petani Kabupaten Deliserdang memproduksi tepung cabai dengan menggandeng Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian.
Baca Juga:
Dalam keterangan resmi yang diterima Sabtu (16/11/2019), agenda tersebut dilakukan dalam kegiatan Pelatihan Teknologi Produk Olahan Cabai kepada para petani cabai binaan Pertamina di Kabupaten Deliserdang.
“Dalam kegiatan ini kami menggandeng Balai Besar Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan),” kata M. Roby Hervindo, Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina MOR I.
Dia menjelaskan, kegiatan yang mengusung tema #MoveOnUKM ini dihelat selama tiga hari, sejak Rabu (13/11/2019) hingga Jumat (15/11/2019) di Stasiun Terminal Agribis, Kabupaten Deliserdang.
Pelatihan diikuti 16 orang petani cabai anggota Poktan Juli Tani binaan Pertamina. Pelatih dari BPP Mektan mengajarkan penerapan teknologi penggunaan mesin penggiling, pengering dan penepung cabai.
Ini merupakan pelatihan lanjutan yang mana pada Juli lalu Pertamina MOR 1 telah mengadakan pelatihan pengolahan cabai menjadi produk unggulan. Namun pelatihan itu masih manual dan berskala rumah tangga. Sedangkan pelatihan lanjutan ini menggunakan mesin sehingga bisa meningkatkan produksi produk olahan cabai.
Dengan mesin penggiling, pengering dan penepung cabai ciptaan BPP Mektan, petani cabai mampu mengolah 20 kg cabai basah menjadi 3,1 kg bubuk cabai kering. Produk bubuk cabai ini sepenuhnya organik tanpa bahan pengawet dan mampu bertahan hingga 12 bulan.
Menurut Harsono, Perekayasa Madya BPP Mektan, pelatihan kali ini lebih mengarah ke penerapan teknologi karena akan mempermudah proses kerja petani cabai. “Pelatihan yang diajarkan oleh BPP Mektan adalah mengenai Revolusi Industri 4.0 di bidang pertanian,” ujarnya.
Konsep pengembangan pertanian yang mulai dikembangkan pada saat ini adalah pertanian cerdas, disebut dengan Smart Faming atau Precision Agriculture, yang ditandai dengan penggunaan mesin-mesin.