PTPN II Bakal Suplai Listrik ke PLN Mulai 2020
digtara.com | JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan mendapatkan pasokan listrik baru di tahun 2020. Pasokan itu untuk wilayah distribusi Sumatera Utara.
Baca Juga:
Pasokan berasal dari dua Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) milik Perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II. Yakni PLTBg Kwala Sawit dan PLTBg Pagar Merbau.
Sekretaris Perusahaan pada PTPN III, Irwan Perangin-angin, menjelaskan, penjualan listrik ke PLN melalui skema Independent Power Produce (IPP). Listrik tersebut bersumber dari energi baru terbarukan berupa pemanfaatan Palm Oil Mill Effluent (POME).
“POME yang bersumber dari limbah cair Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menjadi energi listrik,”sebut Irwan mewakili holding perusahaan PTPN di Indoneisa.
Sedangkan dalam mengoperasikan kedua pembangkit PLTBg tersebut telah dilakukan kerja sama operasional dan maintenance (O&M) dengan anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamina Power Indonesia (PPI).
“Hal ini merupakan sebagai bentuk sinergitas antara BUMN. Kerja sama ini bisa menguntungkan dan bermanfaat kedua belah pihak,†kata Irwan seperti dilansir IndonesiaInside, Kamis (2/1/2020).
PENGEMBANGAN BIOGAS
Manager PLT Bio Gas PTPN II Dedy Gurning menambahkan, pengembangan energy alternatif Bio Gas yang dilakukan PTPN II merupakan salah satu program mendorong ketahanan energi dalam peningkatan pasokan listrik.
“Pengembangan energi alternatif di luar panas bumi yaitu energi terbarukan berbasis POME yang berasal dari limbah cair PKS. Potensi energi listrik yang dihasilkan dari POME untuk pabrik dengan kapasitas olah tiga puluh ton TBS/Jam. Atau setara dengan satu Mega Watt listrik yang dapat dibangkitkan per jam,†jelasnya.
Menurutnya, perusahaan sebagai salah satu BUMN bidang usaha perkebunan dengan komoditi utama adalah kebun Kelapa Sawit dan pengolahannya, dimana Kelapa Sawit diolah di PKS untuk menghasilkan CPO dan Kernel.
“Dari proses pengolahan di PKS, dihasilkan limbah cair dimana senyawa limbah cair kelapa sawit (POME) mengandung unsur gas metana (CH4). Disamping pemanfaatan energi listrik dari POME tersebut, pembangunan PLTBG dapat menepis isu negatif terhadap lingkungan akibat proses pengolahan limbah pabrik sawit yang membuang CH4 ke udara terbuka,†terang Dedy.
[AS]