AS-China Memanas, Harga Emas Dunia Naik Lagi
digtara.com – Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange melonjak pada Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), di tengah kian meluasnya orang yang positif terinfeksi covid-19 di Amerika Serikat (AS). Harga Emas Dunia Naik Lagi
Baca Juga:
Sejauh ini, Pemerintah AS terus berupaya menekan penyebaran virus mematikan yang juga menekan laju perekonomian.
Mengutip Xinhua, Sabtu (30/5/2020), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik USD23,4 atau 1,35 persen menjadi USD1.751,7 per ons. Adapun harga emas naik 3,4 persen di Mei. Kondisi itu didorong oleh ketidakpastian akibat krisis covid-19.
Analis Pasar Senior di OANDA, Edward Moya, berpendapat bahwa kenaikan ini dipengaruhi oleh situasi politik AS dan China yang semakin memanas belakangan ini.
“Pasar sekarang benar-benar fokus pada dua ekonomi terbesar dan apa yang kemungkinan akan menjadi pertempuran panjang yang berlarut-larut,” katanya.
“Anda akan terus melihat permintaan safe-haven (untuk emas) karena ketidakpastian tentang bagaimana ketegangan AS-Cina akan bermain sangat tinggi,” lanjutnya.
The Chicago Fed merilis laporan yang menunjukkan indeks manajer pembelian Mei turun menjadi 32,3 dari 35,4 pada April. Emas juga menemukan dukungan pada langkah-langkah stimulus moneter global. Langkah itu dengan harapan menjaga agar perekonomian tidak jatuh lebih dalam.
Adapun angka ekonomi lainnya yang dirilis yakni laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan pendapatan pribadi meningkat sebanyak 10,5 persen pada April. Analis pasar menghubungkan kenaikan itu dengan cek bantuan covid-19 pemerintah, karena belanja konsumen turun 13,6 persen pada April.
Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan tercatat di level 72,3 pada Mei atau naik dibandingkan dengan pembacaan akhir pada level 71,8 di April.
Perak Naik
Sementara itu, perak untuk pengiriman Juli naik sebanyak 53,2 sen atau 2,96 persen menjadi USD18,499 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Juli naik sebanyak USD6,5 atau 0,75 persen menjadi USD874,6 per ons.
Di sisi lain, saham-saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), karena Wall Street mencermati serangkaian data ekonomi yang dirilis. Di sisi lain, pandemi covid-19 yang belum kunjung selesai masih memberikan tekanan tersendiri terhadap gerak pasar saham.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 17,53 poin atau 0,07 persen menjadi 25.383,11. Sementara S&P 500 meningkat sebanyak 14,58 poin atau 0,48 persen menjadi 3.044,31. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq naik sebanyak 120,88 poin atau 1,29 persen menjadi 9.489,87.
Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan sektor perawatan kesehatan dan sektor teknologi masing-masing naik 1,27 persen dan 1,18 persen. Sedangkan sektor keuangan merosot 1,21 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terburuk. [medcom]
https://www.youtube.com/watch?v=ekHFuGPhs4M
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.