Jumat, 18 Oktober 2024

Jelang Imlek, Rupiah Merangkak Mendekati Rp14.000/USD

Redaksi - Senin, 04 Februari 2019 10:22 WIB
Jelang Imlek, Rupiah Merangkak Mendekati Rp14.000/USD

digtara.com | JAKARTA – Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam pada hari ini dibanderol seharga Rp666 ribu per gram. Harga tersebut, tak berubah dibanding harga akhir pekan lalu.

Baca Juga:

Berdasarkan data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Senin 4 Februari 2019, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp589 ribu per gram.

Adapun harga emas berdasarkan ukuran di antaranya, emas lima gram Rp3,15 juta, 10 gram Rp6,23 juta, 25 gram Rp15,48 juta, dan 50 gram Rp30,8 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp61,7 juta, 250 gram Rp154 juta, dan emas 500 gram Rp307,8 juta.

Dan, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu untuk 0,5 gram dibanderol Rp357,5 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp615,6 juta.

Selanjutnya, untuk produk Batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,9 juta dan Rp13,25 juta.

digtara.com | JAKARTA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah hingga penutupan perdagangan hari ini. Rupiah berada di level Rp13.900-an per USD.

Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Senin (4/2/2019) pukul 16.48 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange ditutup melemah 14 poin atau 0,10% ke level Rp13.961 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp13.950 per USD – Rp13.994 per USD.

Sementara itu, YahooFinance mencatat Rupiah melemah 25 poin atau 0,18% ke Rp13.955 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp13.935 per USD – Rp13.992 per USD.

Sebelumnya, Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Denni Puspa Purbasari mengatakan, meskipun bisa tembus Rp13.900 per USD, dirinya tidak bisa memastikan apakah nilai tukar mata uang Indonesia ini bisa bertahan di level kisaran Rp13.000 per USD. Karena menurutnya, pasar dan pergerakan nilai tukar bergerak secara dinamis.

“Oh tidak bisa dijawab seperti itu (fundamentalnya di level berapa) karena itu very dinamic (sangat dinamis pergerakannya),” ujarnya.

Menurut Denni, yang bisa pemerintah lakukan sekarang adalah tetap menjaga agar ekonomi tetap baik seperti sekarang, sehingga minat investor asing maupun lokal untuk menaruh uangnya di Indonesia terus meningkat.

“Tetapi yang pasti kita tahu jika ekonomi Indonesia keeps doing very well. Global funds akan mengalir masuk, jadi pengelolaan ekonomi makro kita harus baik predictable, favorable,” katanya.

Sebab menurut Denni, penguatan Rupiah belakangan ini disebabkan adanya kepercayaan invetsor asing terhadap ekonomi Indonesia. Hal tersebut terlihat dari modal asing yang masuk ke Indonesia cukup.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru