Jumat, 22 November 2024

Jual Jamu, Ini Cara Wartawan di Medan Bertahan Saat Pandemi Covid-19

Irwansyah Putra Nasution - Kamis, 29 Oktober 2020 09:20 WIB
Jual Jamu, Ini Cara Wartawan di Medan Bertahan Saat Pandemi Covid-19

digtara.com – Sejak pandemi virus korona (covid-19) merebak ke seluruh penjuru dunia, khusunya di Indonesia, membuat aktivitas penduduk di seluruh dunia menjadi terhambat. Jual Jamu

Baca Juga:

Akibatnya, banyak sendi-sendi kehidupan, seperti ekonomi, budaya, dan lain sebagainnya terhenti. Banyak karyawan yang dirumahkan bahkan dipecat.

Banyak juga pekerja yang tetap bekerja meski gajinya dipotong beberapa persen. Bahkan, ada juga pekerja yang gajinya tersendat berbulan-bulan akibat pandemi covid-19 yang melanda.

Pandemi covid-19 memang membuat banyak orang, khususnya pekerja tersiksa. Orang-orang harus memutar otak untuk mencari tambahan agar dapurnya tetap mengepul.

Orang atau pekerja dituntut lebih kreatif lagi memanfaatkan setiap peluang. Sebab, mengandalkan bantuan dari pemerintah saja tidak cukup untuk melanjutkan hidup.

Baca: Terpapar Covid-19, Bek MU Absen Hadapi Arsenal di Liga Inggris

Hal itulah yang dilakukan Bambang Sumantri, sehari-harinya, dia bekerja sebagai wartawan pada salah satu media cetak di Medan, Sumatera Utara.

Di media cetak yang menaunginya, dia mendapatkan posisi yang sangat strategis. Disitu, Bambang dipercaya menempati posisi Redaktur Pelaksana (Redpel).

Baca: Awas ! Jangan Klik Sembarangan Situs Virus Korona, Kenapa Ya?

Untuk memastikan dapurnya tetap mengepul, Mas Bambang sapaan akrabnya memproduksi dan menjual jamu. Usaha itu baru dirintisnya sebulan ini.

Jamu produksi Bambang berbahan dasar induk kunyit. Produksinya itu belum memiliki merk. Namun, ia menamainya jamu induk kunyit jahe merah.

Saat ditemui, Minggu (29/10/2020), Bambang mengatakan jika ia bersama istri dan anggota keluarganya yang lain setiap hari bahu membahu memproduksi jamu itu.

“Ini baru sebulan kami jalani. Jadi saya, tiap pulang kerja, ada kegiatan lain, tugas saya itu memarut kunyit dan bahan lain,” kata Bambang seraya menunjukkan jari jemarinya yang menguning akibat terkena ekstrak induk kunyit.

Untuk memproduksi jamu itu, Bambang mengaku tidak begitu sulit.

“Induk kunyit, asam jawa, gula merah, serai. semua bahan diparut dan direbus bersamaan. kemudian disaring dan tinggal disajikan,” jelasnya.

Meski usahanya baru seumur jagung, Bambang mengaku, pendapatannya sudah bertambah.

“Kalau bertambah sudah, tapi belum banyak ya. Adalah sikit-sikit, bisa nambah uang belanja, uang sekolah anak-anak,” ujarnya.

Diyakininya, jamu buatannya ini berkhasiat menambah imunitas tubuh. Terutama, ditengah pandemi covid-19, setiap orang dituntuk memperkuat imunitas tubuh agar terhindar dari penyebaran virus itu.

Baca: Tangani PEN saat Pandemi Covid-19, JBMI: Erick Paten, Jangan Apa Kali Kelen

“Saya belum tahu persis, tapi katanya ini bisa menambah imunitas tubuh dan saya yakin itu. Yang jelaskan yang namanya jamu tidak ada yang buat penyakit,” bebernya.

“Setahu saya, minuman paling sehat itu ya jamu,” lanjutnya.

Untuk memasarkan produknya itu, Bambang mengaku dirinya dan anggota keluarga lain memanfaatkan media sosial. Dari situ, banyak teman-temannya yang memesan dalam jumlah banyak untuk dibagikan ke orang-orang.

Baca: Alhamdulillah! 4 Bantuan dari Pemerintah Ini Akan Berlanjut Hingga Tahun 2021

“Seperti ini, ini pesanan salah satu rektor kampus swasta. Ini dia pesan untuk dibagikan ke kawan-kawan wartawan,” ucapnya.

“Nah, tugas anak-anak saya yang besar, mengantarkannya ke tempat pemesan itu. Jadi kami semua bagi tugas, Alhamdulillah berjalan,” ungkapnya.

Untuk harga sendiri, Bambang mengaku menjual 1 botol ukuran 110 ml dengan harga Rp 5 ribu. Ia ingin, produksinya ini segera memiliki izin dari pemerintah

“Saya berharap segera memiliki izin dan pemerintah bisa membantu dalam pengurusan izin, label halal dan merk. Syukur-syukur kalau mau bantu pemasarannya,” harapnya.

Diakhir, ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar tidak berpangku tangan ditengan pandemi covid-19 ini.

“Kita harus bergerak dan kreatif, jangan berharap saja. Situasi ini tak ada yang bisa disalahkan, manfaatkan setiap peluang, ambil hikmah dari peristiwa ini,” demikian Bambang.

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Jual Jamu, Ini Cara Wartawan di Medan Bertahan Saat Pandemi Covid-19

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Irwansyah Putra Nasution
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru