Ekspor Tepung Limbah Ubi Jalar Melonjak Dua Kali Lipat
digtara.com – Balai Karantina Pertanian Belawan mencatat terjadinya peningkatan sangat signifikan pada permintaan fasilitas ekspor komoditi tepung ubi jalar ke Jepang.
Baca Juga:
Tercatat sejak Januari hingga Juni 2020, telah ada 15 kali permintaan fasilitas ekspor komoditi tersebut. Jumlah yang diekspor mencapai 442 ton atau senilai Rp2,2 miliar.
Sementara sepanjang tahun 2019 lalu, hanya ada 18 kali permintaan fasilitas ekspor. Total volumenya mencapai 486 ton atau senilai Rp2,1 miliar.
“Jadi hingga pertengahan tahun saja sudah hampir menyamai permintaan di sepanjang tahun 2019 lalu,†sebut Kepala Balai Karantina Pertanian Belawan, Hasrul, Senin (8/6/2020).
“Sinergitas pemangku kepentingan pertanian di provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus kita tingkatkan. Karena ini menjadi salah satu kunci peningkatan kinerja ekspor ini,” sambungnya.
Hasrul menjelaskan, tepung ubi jalar yang diekspor ini berbahan dasar bahan dasar kulit ubi jalar. Kulit yang tergolong limbah itu kini menjadi komoditi sampingan yang bisa diekspor.
“Di negara tujuan ekspor di Jepang, produk ini digunakan sebagai bahan pakan alternatif. Karena diyakini memiliki kandungan nutrisi yang baik,†terangnya.
Gerakan Tigakali…
GERAKAN TIGAKALI LIPAT EKSPOR
Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, menyampaikan peningkatan ekspor ini sejalan dengan kampanye Gerakan Tigakali Lipat Ekspor (Gratieks) yang digagas oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
“Target dan program telah dilakukan penyesuaian. Antara lain, alih negara tujuan ekspor, memperbanyak ragam komoditas dan juga mendorong tumbuhnya pelaku usaha atau eksportir baru,†sebut Ali Jamil.
Ali Jamil menuturkan, sinergisitas pemangku kepentingan baik pusat maupun daerah serta pelaku usaha termasuk petani juga akan terus ditingkatkan demi suksesnya kampanye tersebut. “Alhamdulilah, ditengah pandemi kinerja ekspor pertanian tetap bisa dipertahankan bahkan meningkat, ” kata Jamil.
Sementara itu berdasarkan data yang disampaikan Badan Pusat Statistik, kinerja ekspor pertanian mengalai sebesar 12,66 % dibanding periode tahun 2019 (YoY).
“Saatnya sektor pertanian bekerja dengan cara yang tidak biasa, tidak boleh berhenti dan terus berproduksi. Stok pangan tetap terjaga, kinerja ekspor bisa terus meningkat sesuai target Gratieks,” tutup Jamil.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=xCgDg1HWWYw
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.