Jumat, 29 Maret 2024

Eletronifikasi Sistem Pembayaran di Sumut, Bank Indonesia Fokus ke Tiga Sektor

- Senin, 09 September 2019 10:22 WIB
Eletronifikasi Sistem Pembayaran di Sumut, Bank Indonesia Fokus ke Tiga Sektor

digtara.com | MEDAN – Bank Indonesia memperluas program elektronifikasi sistem pembayaran ke Sumatera Utara. Program itu difokuskan pada tiga sektor, yakni ritel, transportasi dan pariwisata.

Baca Juga:

Hal itu dikatakan, Direktur Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, Andiwiana Septonarwanto saat Kickoff Forum Sistem Pembayaran Sumatera Utara yang digelar bersamaan dengan Seminar Ekonomi Digital di Hotel Adi Mulia, Medan, Senin (9/9/2019).

Menurut Andiwiana, elektonifikasi sistem pembayaran menjadi suatu keniscayaan saat ini, ditengah proses digitalisasi yang menyentuh hampir seluruh sendi kehidupan masyarakat Indonesia.

Di sisi lain, tingkat penetrasi perangkat digital dan teknologi informasi, juga sangat tinggi di masyarakat.

“Di Indonesia, elektronifikasi transaksi semakin berpeluang karena mengacu pada besarnya jumlah penduduk berusia produktif, lanjutnya, dari 268,2 juta penduduk Indonesia, 163 juta berada di usia produktif atau antara 15-64 tahun,”sebutnya.

Menurut dia, penerimaan pemerintah daerah melalui PAD memiliki peluang untuk ditingkatkan hingga 11,1 persen dari saat  ini sebesar Rp12,237 triliun.

Apalagi, kata dia, kalau pembayaran PAD yang saat ini masih fokus melalui ATM dan teller itu bisa dikembangkan ke berbagai kanal basis digital lainnya seperti mobile dan internet banking.

Adapun di pariwisata, elektronifikasi semakin menjanjikan karena kawasan itu terus dikembangkan sebagai kawasan pariwisata prioritas di Sumut.

Eletronifikasi Sistem Pembayaran di Sumut, Bank Indonesia Fokus ke Tiga Sektor
Kickoff Forum Sistem Pembayaran Sumatera Utara yang digelar bersamaan dengan Seminar Ekonomi Digital di Hotel Adi Mulia, Medan, Senin 9 September 2019 (dhe/digtara).

“Elektronifikasi transaksi di Danau Toba bisa untuk transportasi dan restoran, ” ujar Andiwiana.

BI, lanjutnya menyadari perlunya sinergi yang baik dan kuat untuk mengembangkan ekonomi digital yang sudah menjadi kebutuhan.

Oleh karena itu, katanya, forum itu digelar untuk menguatkan pilar komunitinya.

Penguatan komuniti seperti penguatan jejaring dan koordinasi berbasis digital diharapkan dapat menciptakan harmonisasi antarregulator dan lainnya.

Kemudian “database” untuk perencanaan elektronifikasi dapat terukur.

Ketiga adalah peningkatan “research” tentang isu – isu terkini di bidang sistem pembayaran.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru