IHSG Melompat Tinggi Lebih 4%

digtara.com – Mengawali perdagangan Kamis (26/3/2020) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melompat tinggi. Mengutip RTI pukul 9.09 WIB, indeks naik 4,83% ke level 4.125,571.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Ada 177 saham naik, 49 saham turun, dan 58 saham stagnan. Total volume 680 juta saham dengan nilai transaksi capai Rp 1,22 triliun.

Seluruh indeks sektoral menghijau, mendorong IHSG di zona positif. Sektor keuangan paling tinggi kenaikannya 8,13%, diikuti barang konsumsi 5,30% dan infrastruktur 4,29%.

Pagi ini, investor asing mengambil posisi beli. Di pasar reguler, net buy asing Rp 179,205 miliar dan Rp 179,906 miliar keseluruhan market.

“Melihat tajamnya penguatan Dow Jones (DJIA) sekitar +2609 poin (+14,03%) selama dua hari, diperkirakan menjadi faktor yang sangat kuat untuk IHSG menguat dalam perdagangan Kamis ini,” kata analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang.

Di tengah bayangan sengatan pendemi virus corona. Sampai saat ini, jumlah korban tewas secara global akibat corona (Covid-19) mencapai 21,200 orang dan yang terjangkiti mencapai 468,905 orang.

Penyebaran Covid-19 yang paling cepat dan mengerikan terjadi di Italia yang telah menjangkiti sekitar 74,386 orang dan telah menewaskan 7,503 orang (sehari korban tewas naik +683 orang) dan di AS sendiri sudah menjangkiti 66,048 orang dengan jumlah yang tewas 944 orang. Sementara di Indonesia sudah menjangkiti 790 orang dengan jumlah yang tewas 58 orang.

Lebih lanjut, naiknya harga komoditas seperti: Oil +3,15%, Nikel +3,57%, Timah +8,16%, emas +5,24%, Coal +6,34%, dan CPO +7,43%. Berpotensi menjadi sentimen positif bagi penguatan IHSG.

Mengetahui IHSG berpeluang menguat, di tengah secara valuasi banyak saham menjadi sudah semakin sangat attractive.

“Kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan BUY maka dapat fokus atas saham dari Sektor Logam Emas, Farmasi, Coal, CPO, Pakan Ternak Ayam dan Telco,” ujarnya.[kontan]