Kaldera Toba Jadi Global Geopark UNESCO, Edy Rahmayadi Dorong Peningkatan Fasilitas
digtara.com – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mendorong agar segera dilakukan peningkatan fasilitas kepariwisataan di kawasan Danau Toba. Dorongan tersebut seiring dengan telah ditetapkannya Kaldera Toba sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG).
Baca Juga:
“Ini semakin menetapkan Kaldera Toba bukan hanya milik kita, tetapi juga dunia. Sehingga kita perlu menjaganya bersama-sama. Dengan ditetapkannya Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark tentunya kita harus meningkatkan fasilitas yang ada di sana. Agar wisatawan yang datang merasa nyaman,†kata Edy Rahmayadi usai menerima laporan dari Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo pada Rabu (8/7/2020).
Edy Rahmayadi juga menambahkan agar masyarakat Sumut semakin meningkatkan kesadaran untuk menjaga kelestarian Kaldera Toba. “Perjuangan untuk masuk sebagai UNESCO Global Geopark sangat panjang dan sekarang setelah kita mendapatkannya harus bisa kita pertahankan bersama dengan menjaga kelestariannya,†tambah Edy.
Menurut General Manager Badan Pelaksana Geopark Kaldera Toba (BPGKT) Hidayati, dengan penetapan Kaldera Toba sebagai bagian UGG akan membuka kesempatan yang besar sekaligus juga tanggung jawab besar kepada Pemprov Sumut dan masyarakat setempat.
“Kita tentu bangga dengan pengakuan ini. Perjuangan panjang kita membuahkan hasil. Kita harus bisa mempertahankannya, karena setiap empat tahun sekali ada validasi. Sangat disayangkan perjuangan selama sembilan tahun lepas karena kita kurang menjaganya,†kata Hidayati.
Penetapan Kaldera Toba bagian UGG diharapkan mampu mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan ini. Melalui pengembangan geo-pariwisata berkelanjutan, peluang masyarakat dan Pemprov Sumut mempromosikan budaya, produk lokal dan citra Kaldera Toba lebih luas.
“Pengakuan ini penting. UNESCO akan ikut mempromosikan Kaldera Toba secara besar-besaran ke dunia sehingga promosi akan semakin luas, investor melirik dan harapannya tentu perekonomian masyarakat setempat semakin membaik. Tetapi ini bukan akhir. Ini awal atau pintu pengembangan Kaldera untuk lebih baik lagi,†tambah Hidayati.
Jadi Sentra…
JADI SENTRA PEREKONOMIAN
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Ria Telaumbanua menambahkan, dengan ditetapkannya Kaldera Toba sebagai bagian UGG, maka perhatian pemerintah akan semakin besar untuk mengembangkan kawasan ini. Menurutnya, perkembangan berkelanjutan Kaldera Toba akan mampu membuat kawasan ini menjadi sentra perekonomian masyarakat setempat.
“Perhatian pemerintah baik daerah maupun pusat akan semakin tinggi untuk Kaldera Toba setelah penetapan ini. Kaldera Toba sudah menjadi warisan dunia, sehingga tanggung jawab masyarakat setempat dan pemerintah semakin tinggi menjaga dan melestarikan kawasan ini,†kata Ria.
Setelah penetapan ini Ria juga menambahkan pemerintah pusat, daerah dan tentunya Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BPODT) akan terus bersinergi untuk pengembangan Kaldera Toba yang lebih baik. “Kita akan bersinergi dengan pusat, BPODT dan tentunya swasta untuk pengembangan Kaldera Toba yang lebih baik lagi,†sebutnya.
Kaldera Toba merupakan satu dari 16 UNESCO Global Geopark baru yang ditetapkan Dewan Eksekutif UNESCO di Paris pada Selasa, 7 Juli 2020 kemarin. Penetapan ini terjadi setelah sekira 9 tahun upaya pengusulan dilakukan pemerintah.
Dengan ditambahkannya Kaldera Toba, maka total ada lima Geopark Indonesia yang mendapat pengakuan dari UNESCO yaitu Gunung Batur, Cileteuh, Gunung Sewu dan Rinjani.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=D4sTrbAguXk
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel YoutubeDigtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.